Berita Terkini Artis

Nanang Gimbal Bunuh Sandy Permana Akibat Sakit Hati, Musuhan Sejak 2019

Nanang Irawan alias Gimbal ditetapkan tersangka dalam kasus pembunuhan terhadap Sandy Permana karena selama ini sakit hati sejak 2019 musuhan.

Editor: Tri Yulianto
Instagram @sandhypermana30 / Youtube Kompas Tv
Nanang Irawan alias Gimbal ditetapkan tersangka dalam kasus pembunuhan terhadap Sandy Permana karena selama ini sakit hati sejak 2019 musuhan. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Polda Metro Jaya merilis pengungkapan kasus pembunuhan Sandy Permana yang dilakukan Nanang Irawan alias Gimbal.

Nanang Irawan (45) melakukan penikaman hingga berujung tewasnya aktor Misteri Gunung Merapi atau Mak Lampir, Sandy Permana pada Minggu (12/1/2025) lalu di Cibarusah, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.

Dirreskrimum Polda Metro Jaya, Kombes Wira Satya Triputra, mengatakan penikaman oleh Nanang Irawan terhadap Sandy Permana lantaran pelaku sakit hati terhadap korban.

Disebabkan Sandy yang dianggap menatap Nanang Gimbal secara sinis.

"Untuk motif daripada pelaku atau tersangka melakukan perbuatan tersebut adalah disebabkan karena pelaku ataupun tersangka sakit hati karena merasa direndahkan oleh korban dengan cara melihat ke arah tersangka secara sinis," katanya dalam konferensi pers di Kantor Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Kamis (16/1/2025).

Tak hanya itu, Wira juga menyebut rasa sakit hati dari Nanang lantaran Sandy meludah ke arah dirinya.

"Kemudian korban meludah ke arah tersangka," katanya.

Sementara itu, cara Nanang membunuh Sandy adalah dengan menusuk perut korban sebanyak dua kali.

Adapun tindakan tersebut dilakukan tersangka saat korban masih berada di motor listrik yang ditumpanginya.

Wira mengatakan Sandy sempat melakukan perlawanan dengan cara menangkis dan menghalangi Nanang untuk menusuknya.

Namun, Nanang tetap berupaya menusuk ke arah pelipis kiri Sandy sebanyak satu kali.

"Kemudian menusuk kepala korban sebanyak satu kali. Kemudian menusuk ke arah dada korban sebanyak satu kali. Kemudian pelaku menusuk ke arah leher kiri korban sebanyak satu kali," kata Wira.

Setelah ditikam secara membabi buta, Sandy masih hidup dengan bersimbah darah.

Lalu, dia mencoba untuk meminta pertolongan.

Namun, Nanang tetap berusaha mengejar Sandy yang sudah tidak berdaya tersebut.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved