Harta Kekayaan Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana Jauh Lebih Tajir dari Prabowo

Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung - Nama Menteri Pariwisata, Widiyanti Putri Wardhana mendadak mencuri perhatian publik karena harta kekayaannya yang tercatat paling banyak di Kabinet Pemerintahan Prabowo-Gibran.

Tak main-main, harta kekayaan Widiyanti Putri Wardhana juga jauh lebih banyak dibanding harta Prabowo Subianto.

Berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggaraan Negara (LHKPN) periode 2023, Prabowo Subianto yang kini menjabat sebagai Presiden RI mempunyai harta kekayaan sebesar Rp 2 triliun, tepatnya Rp 2.042.682.732.691.

Harta kekayaan tersebut jauh di bawah harta yang dimiliki oleh Widiyanti Putri Wardhana yang mencapai Rp 5,4 triliun. 

Sebagai pengusaha konglomerat, sosok Widiyanti Putri Wardhana sebelumnya tak terlalu dikenal publik, hingga kemudian diangkat oleh Presiden Prabowo Subianto sebagai menteri.

Rekam jejak Widiyanti Putri Wardhana di dunia usaha memang tak main-main.

Widiyanti Putri Wardhana adalah putri dari konglomerat Wiwoho Basuki Tjokronegoro, pendiri Teladan Group, perusahaan besar yang aktif di berbagai sektor, termasuk agribisnis dan pertambangan.

Selain itu, Widiyanti merupakan istri dari Wishnu Wardhana yang merupakan mantan direktur utama PT Indika Energy Tbk (INDY), satu di antara perusahaan energi terbesar di Indonesia.

Widiyanti memiliki karir gemilang di sektor bisnis dan filantropi, dengan lebih dari 30 tahun pengalaman di berbagai industri.

Ia juga menjadi satu di antara pendiri Teladan Group dan telah berperan aktif dalam pengembangan perusahaan tersebut. 

Widiyanti Putri Wardhana dipercaya menjadi Menteri Pariwisata di Kabinet Merah Putih pada pemerintahan Prabowo-Gibran periode 2024-2029. 

Widiyanti adalah seorang pengusaha yang bisnisnya bergerak di bidang energi dan agrobisnis.

Satu di antara perusahaan yang terafiliasi dengannya adalah PT Teladan Prima Agro Tbk (TPA).

Bisnis utama perusahaan dengan kode emiten TLDN ini adalah perkebunan kelapa sawit dan pabrik pengolahan CPO.

Melalui anak usahanya, PT Daya Lestari, TPA mengolah limbah sawit menjadi bahan bakar turbin listrik (biomassa) dan menjual listriknya ke PLN.