Berita Lampung
Operasi Modifikasi Cuaca di Lampung Diperpanjang hingga 29 Januari
Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) di Lampung resmi diperpanjang hingga 29 Januari 2025. Salah satu alasannya karena cuaca ekstrem diprediksi terjadi.
"Di hari kedua ini tim OMC melakukan dua kali penerbangan. Jadi total sudah empat kali penerbangan sejak kemarin," ujar Wahyu.
Pada penerbangan pertama, pesawat menebar garam. Lalu pada penerbangan kedua, tim menebar kapur tohor.
Dia menjelaskan, garam dan kapur tohor memiliki unsur kimia dengan fungsi yang berbeda.
"Jadi garam NaCl itu dilakukan di wilayah di atas perairan. Fungsinya untuk mempercepat pembentukan hujan. Sehingga targetnya hujan tidak sampai terjadi di wilayah permukiman atau daratan," ungkap Wahyu.
"Kalau kapur tohor ditebar di atas wilayah daratan. Fungsinya untuk mencegah bibit awan hujan terbentuk. Jadi ini untuk mencegah hujan terjadi," jelasnya lagi.
Dia mengatakan, penebaran garam dan kapur tohor merupakan bagian dari strategi tim OMC untuk mendapatkan hasil optimal guna mencegah terjadinya hujan di wilayah permukiman.
"Jadi itu adalah strategi dengan menggunakan bahan kimia yang berbeda, karena melihat kebutuhan yang ada," ujarnya.
"Untuk hujan di Bandar Lampung ini itu karena masih ada bibit awan hujan dari wilayah daratan. Lokasinya kalau tidak salah di sekitar perbatasan Bandar Lampung dan Pesawaran," pungkasnya.
Pj Gubernur Lampung Samsudin menjelaskan, OMC ini merupakan yang kali pertama dilakukan di Lampung.
"Ini merupakan langkah yang strategis. Langkah baik yang pertama kali akan kita coba untuk memodifikasi dan mengatur cuaca sehingga bencana banjir yang terjadi di Provinsi Lampung bisa kita lakukan langkah preventif sehingga tidak terulang," ungkap Samsudin saat memantau OMC di Bandara Radin Inten II, Branti, Lampung Selatan, Kamis pagi.
Samsudin mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada semua pihak yang terlibat dalam operasi ini.
Menurutnya, ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari penanggulangan bencana, baik nasional maupun di wilayah Lampung.
Ia menegaskan, OMC harus dilakukan secara berkelanjutan di Lampung ke depan.
"Tentunya apa yang sudah dilakukan ini semua adalah bagian dari ikhtiar, upaya kita untuk tidak terulang kembali banjir yang terjadi di wilayah Lampung," tuturnya.
Samsudin berharap, dengan adanya OMC ini dapat mengendalikan curah hujan di wilayah Lampung, khususnya di kabupaten yang berpotensi terkena bencana banjir susulan.
Jika operasi kali ini dirasa kurang berhasil dalam waktu seminggu ke depan, pihaknya akan mengajukan kembali kepada BNPB.
"BNPB tentunya dalam hal ini siap membantu Provinsi Lampung terkait dengan modifikasi cuaca ini," pungkasnya.
(Tribunlampung.co.id/Riyo Pratama/Hurri Agusto)
Pelaku UMKM Lampung Bakal Tidak Takut Pajak karena Perpanjangan PPh 0,5 Persen |
![]() |
---|
Karantina Lampung Gagalkan Penyelundupan Ceker Ayam Ilegal |
![]() |
---|
Long Weekend, Pelancong Serbu Destinasi Pulau Pahawang dan Kalianda |
![]() |
---|
500 Peserta Ikut Olahraga Lari Fun Run Sewu Run Pringsewu |
![]() |
---|
Gebyar Maulid Nabi Desa Karang Sari Lampung Selatan Diisi Karnaval dan Lomba Mewarnai |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.