Berita Viral

Warga Ramai-ramai Beralih ke SPBU Shell, Kecewa Imbas Oplosan Pertamax

Beberapa stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Shell mengalami peningkatan antrean kendaraan secara mendadak belakangan ini. 

Editor: Kiki Novilia
Tribunlampung.co.id/Hurri Agusto
PINDAH KE SHELL - Ilustrasi SPBU di Jalan Endro Suratmin, Sukarame, Bandar Lampung. Beberapa stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Shell mengalami peningkatan antrean kendaraan secara mendadak. Tribunlampung.co.id/Hurri Agusto. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, Jakarta - Beberapa stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Shell mengalami peningkatan antrean kendaraan secara mendadak belakangan ini. 

Hal ini terjadi setelah viralnya kasus dugaan penjualan bahan bakar oplosan yang melibatkan oknum tertentu di Pertamina.

Dalam video yang diunggah oleh akun TikTok @yosuasep, tampak deretan mobil sedang mengantre untuk mengisi bensin.

Tak hanya itu, SPBU Shell juga dipadati oleh kendaraan motor yang mengantre panjang.

“Pov: warga konoha tidak bercerita, tiba-tiba pindah ke kerang,” tulis keterangan dalam video tersebut, dikutip pada Kamis, 27 Februari 2025.

SPBU Shell menjual beberapa jenis bahan bakar minyak (BBM) seperti Shell Super, Shell V-Power, Shell V-Power Nitro+, Shell V-Power Diesel, Shell Diesel Extra.

Semua jenis BBM Shell memenuhi standar EURO 4 yang ditetapkan oleh pemerintah Indonesia, yang mengatur batas maksimal emisi gas buang kendaraan bermotor.

Fenomena antrean di SPBU Shell diketahui adanya pernyataan viral terkait kasus korupsi dengan modus oplosan dari Pertamax menjadi Pertalite. 

Hal itu diungkap oleh Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejaksaan Agung, Harli Siregar.

“Dalam pengadaan produk kilang oleh PT Pertamina Patra Niaga, tersangka RS (Riva) melakukan pembelian (pembayaran) untuk Ron 92,

Padahal sebenarnya hanya membeli Ron 90 atau lebih rendah (dari Ron 92) kemudian dilakukan blending di storage atau depo untuk menjadi Ron 92,” kata Harli Siregar.

Alhasil, adanya kejadian ini memicu reaksi warganet di media sosial.

Banyak dari mereka menyoroti fenomena tersebut hal yang wajar dikarenakan beberapa masyarakat Tanah Air merasa dibohongi.

“Udah benar dari dulu kalau punya kendaraan pakai Shell, kalau sebelah banyak mainnya,” tulis komentar warganet dalam unggahan tersebut.

“Dari dulu berarti swasta memang yang terbaik, dimana mana kalau yang mengelola swasta pasti selalu beres,” timpal warganet lainnya.

( TRIBUNLAMPUNG.CO.ID / TRIBUNNEWS.COM )

Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved