Berita Terkini Nasional
Pelaku Air Mineral Beracun Menewaskan Ayah dan Anak di Blora Tertangkap di Kalimantan
Pelaku ternyata sudah kabur ke daerah Kalimantan Timur setelah insiden ayah dan anak di Blora tewas gegara air mineral mengandung racun.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, Blora - Polisi akhirnya menangkap pelaku yang menyebabkan ayah dan anak di Blora tewas gegara minum air mineral bercaun.
Pelaku ternyata sudah kabur ke daerah Kalimantan Timur setelah insiden ayah dan anak di Blora tewas gegara air mineral mengandung racun.
Akhirnya pelaku memburu pelaku hingga ke Kalimantan Timur dan berhasil meringkusnya di wilayah Kota Samarinda.
Sehingga diketahui bahwa insiden tewasnya ayah dan anak di Blora itu disebabkan oleh orang lain.
Polisi berhasil mengidentifikasi orang yang paling bertanggungjawab atas kejadian ayah dan anak tewas minum air mineral beracun.
Orang tersebut ternyata masih memunyai hubungan keluarga dengan ayah dan anak yang jadi korban air mineral maut.
Polisi bahkan mecari pelaku sampai ke tempat pelariannya di Kalimantan Timur.
Kini pelaku berhasil dibekuk oleh pihak kepolisian.
Kapolres Blora, AKBP Wawan Andi Susanto, mengungkapkan bahwa pelaku ditangkap di Kota Samarinda, Kalimantan Timur, pada Selasa, 25 Februari 2025.
"Alhamdulillah, pelaku sudah ditangkap di Samarinda Kaltim kemarin," ujarnya saat dikonfirmasi oleh Tribunjateng pada Rabu, 26 Februari 2025.
Wawan menambahkan bahwa pelaku masih memiliki hubungan keluarga dengan korban.
"Iya, masih ada hubungan keluarga dengan korban," jelasnya.
Saat ini, polisi sedang dalam perjalanan membawa tersangka dari Samarinda ke Blora.
"Ini sedang dalam perjalanan dari Samarinda ke Blora," tambahnya.
Informasi lengkap mengenai kasus ini akan disampaikan dalam konferensi pers setelah proses otopsi selesai.
Kronologi Kejadian
Muslikin dan putrinya ditemukan tewas akibat keracunan pada Jumat, 21 Februari 2025, sekitar pukul 19.30 WIB di rumah mereka.
Kapolsek Ngawen, AKP Lilik Eko Sukaryono, menjelaskan bahwa kejadian bermula saat S berteriak meminta tolong di tepi jalan.
Istri Muslikin, Maspupah, juga meminta pertolongan.
Warga sekitar segera datang dan menemukan Muslikin tergeletak di teras rumah dalam kondisi mulut berbusa dan tidak sadar.
"Warga berusaha memberikan pertolongan dengan minyak gosok, tetapi korban tidak merespons," ungkap AKP Lilik.
Sekitar 20 menit kemudian, S tiba-tiba lemas dan tak berdaya.
Maspupah panik dan meminta warga mengambil air dari botol mineral yang ada di meja untuk diberikan kepada putrinya.
Namun, setelah meminum air tersebut, kondisi S semakin memburuk hingga dilarikan ke Puskesmas Rowobungkul, di mana nyawanya tidak dapat diselamatkan.
Berdasarkan pemeriksaan Bidan Desa Sambonganyar, Muslikin juga dinyatakan meninggal di lokasi kejadian.
"Hasil identifikasi menunjukkan bahwa korban diduga meninggal akibat mengonsumsi air yang telah tercampur racun gulma," jelas AKP Lilik.
Dari pemeriksaan luar terhadap kedua korban, ditemukan bahwa nadi sudah berhenti, pupil mata tidak merespons, dan tidak ada tanda-tanda kekerasan, namun terdapat busa keluar dari mulut.
Penyelidikan Polisi
Peristiwa menggemparkan terjadi di wilayah Blora, Jawa Tengah lantaran tragedi air meneral yang menewaskan dua orang sekaligus.
Keduanya merupakan ayah dan anak, yaitu Muslikin (45) dan putrinya S (9). Mereka tewas setelah menenggak air dari botol mineral.
Polisi pun turun tangan menyelidiki air mineral maut yang menewaskan ayah dan anak warga Desa Sambongayar, Kecamatan Ngawen, Kabupaten Blora, Jawa Tengah.
Penyelidikan polisi mengungkap penyebab air mineral itu bisa menewaskan ayah dan anak di wilayah tersebut.
Ternyata air mineral yang diminum korban mengandung racun.
Diduga racun yang ada di dalam air mineral tersebut racun gulma atau rumput.
Racun mematikan itu ditemukan dalam botol air mineral yang diletakkan di atas meja rumah korban, Jumat malam (21/2/2025), sekitar pukul 19.30 WIB.
Kapolsek Ngawen, AKP Lilik Eko Sukaryono, menuturkan kronologi tragis tersebut.
Semuanya berawal ketika S, sang anak, terlihat histeris melambaikan tangan ke arah jalan raya sambil berteriak minta tolong.
Tak lama kemudian, Maspupah, istri Muslikin juga berteriak meminta bantuan warga.
Suasana mencekam pun langsung menyelimuti area tersebut.
Warga yang mendengar teriakan itu bergegas mendatangi rumah korban.
Sesampainya di sana, mereka dikejutkan oleh pemandangan mengerikan.
Muslikin tergeletak tak sadarkan diri di teras rumah dengan mulut berbusa.
Warga berusaha menolongnya dengan memijat dan menggosok tubuhnya menggunakan minyak kampak namun nyawa Muslikin tak tertolong.
Belum reda kepanikan, 20 menit kemudian, S, sang anak, tiba-tiba lemas.
Maspupah pun meminta warga mengambilkan air dari botol mineral di atas meja untuk diberikan kepada S.
Namun, alih-alih memulihkan, air itu justru memperparah kondisi S.
Sang anak semakin lemas dan akhirnya dilarikan ke Puskesmas Rowobungkul. Sayangnya, nyawa S tak terselamatkan.
Berdasarkan pemeriksaan bidan desa, Muslikin juga dinyatakan meninggal dunia.
AKP Lilik menjelaskan, dugaan sementara penyebab kematian keduanya adalah keracunan racun gulma yang tercampur dalam air di botol mineral tersebut.
"Hasil pemeriksaan tim kesehatan dari UPTD Puskesmas Rowobungkul menunjukkan tidak ada tanda-tanda kekerasan pada korban.
Namun, ditemukan busa keluar dari mulut korban, dan pupil mata tidak lagi merespons," papar AKP Lilik.
Tragedi ini meninggalkan duka mendalam bagi keluarga dan warga sekitar.
Masyarakat pun berharap adanya penyelidikan lebih lanjut untuk mengungkap bagaimana racun gulma bisa berada dalam botol air mineral tersebut.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com
Polisi Gerebek Klinik Bersalin Amankan Oknum Bidan Terkait Penjualan Bayi |
![]() |
---|
Detik-detik Warga Gerebek Oknum Kapolsek yang Menyelinap ke Rumah Janda, Sudah Diintai |
![]() |
---|
Siasat Licik Oknum Polwan Bunuh Suami yang Intel Polisi, Pingsan saat Jasad Ditemukan |
![]() |
---|
Brigadir Esco Faska Relly Tewas, Istrinya Briptu Rizka Sintiyani Jadi Tersangka |
![]() |
---|
Oknum Kapolsek di Kendal Digerebek Warga di Rumah Janda Jumat Dini Hari |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.