Polisi Selidiki Luka Jari Kelingking Mahasiswa Itera Lampung yang Meninggal Dunia

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, Bandar Lampung - Polisi menemukan luka lecet di bagian kelingking jari kiri Nabil Al Dzikri, mahasiswa jurusan Teknik Sipil Itera yang meninggal dunia pada Jumat (28/2) malam di halaman parkir kampus.

Demikian pernyataan Kabid Humas Polda Lampung Kombes Pol Yuni Iswandari Yuyun pasca pemeriksaan polisi terhadap tubuh korban.

"Kami masih mendalami apakah luka tersebut berkaitan dengan dugaan sengatan listrik atau ada faktor lain," kata Kabid Humas Polda Lampung, Kombes Pol Yuni Iswandari Yuyun, Minggu (2/3).

Polisi saat ini masih melakukan penyelidikan terkait peristiwa mahasiswa yang meninggal dunia tersebut. Pasca kejadian korban telah dievakuasi ke rumah sakit dan diserahkan ke pihak keluarga.

"Jadi benar, seorang mahasiswa Itera meninggal dunia saat hujan deras pada Jumat, dugaan awal karena sengatan listrik," kata Kombes Yuni.

Polres Lampung Selatan, menurutnya, saat ini masih melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait peristiwa tersebut.

Terkait peristiwa ini polisi mengimbau masyarakat untuk tidak berteduh di bawah pohon atau tiang listrik saat hujan deras.

Tujuannya untuk menghindari terjadinya sambaran petir.

Peristiwa tersebut juga menjadi pengingat bagi masyarakat untuk mengindari berteduh di pohon jika sedang hujan deras.

"Kemudian jangan berteduh di dekat tiang listrik, usahakan mencari tempat berteduh di rumah atau gedung, untuk menghindari sambaran petir," kata Kombes Yuni.

Sebelumnya, Institut Teknologi Sumatera (Itera) digegerkan oleh seseorang mahasiswa yang tergeletak di parkiran kampus Itera, Jumat (28/2) malam, saat hujan lebat mengguyur kampus tersebut.

Dalam rekaman video yang diterima Tribun Lampung pada Jumat malam dengan durasi 55 detik memperlihatkan ada korban tergeletak di parkiran motor.

Pria perekam video menjelaskan ada seseorang yang diduga tersambar petir.

"Kesamber ga sih, kayanya kesamber di bawah tiang listrik lagi.

Mau diangkat takut nyetrum di situ air. Bingung ini, pada tidak berani takut malah jadi korban lainnya.