Puasa adalah Benteng Diri dari Api Neraka

Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung - Puasa adalah benteng diri dari api neraka. 

Puasa juga menjadi sarana untuk meningkatkan keimanan serta kepedulian sosial terhadap sesama.

“Ketika berpuasa, kita merasakan bagaimana lemahnya tubuh tanpa makanan dan minuman. Dari sini, kita diajarkan untuk memahami kondisi saudara-saudara kita yang kurang beruntung, sehingga tumbuh rasa empati dan dorongan untuk berbagi,” kata Wakil Ketua PW Muhammadiyah Lampung Ustaz Rohmat Santosa dalam Mutiara Ramadan di Tribun Lampung, Minggu (2/3/2025).

Selain itu, puasa juga menjadi pelindung dari sifat tamak dan ketidakpedulian terhadap sesama. 

Dengan menahan diri dari hawa nafsu, seseorang belajar untuk lebih sabar dan tidak mudah mengeluh. 

Rohmat menjelaskan, sesungguhnya hawa nafsu cenderung membawa keterpurukan. 

“Ramadan melatih kita untuk mengendalikannya, agar bisa menjadi pribadi yang lebih baik,” imbuh Rohmat.

Di bulan suci ini, umat Muslim juga dianjurkan untuk memperbanyak ibadah lainnya, seperti menyantuni anak yatim dan memperbanyak sedekah. 

“Derajat takwa adalah harapan bagi setiap Muslim yang menjalankan puasa. Puncak dari takwa adalah akhlakul karimah, yang mencerminkan kepribadian seorang Muslim sejati,” tuturnya.

Dari sisi kesehatan, puasa juga memiliki banyak manfaat. Saat berpuasa, tubuh mengalami detoksifikasi alami, di mana sel-sel mati dibersihkan dan sistem imun diperkuat. 

Selain itu, puasa juga meningkatkan kesadaran sosial dengan tumbuhnya simpati dan empati terhadap sesama.

Ramadan bukan hanya tentang menahan lapar dan haus, tetapi juga tentang memperbanyak amal ibadah. 

“Mari jadikan Ramadan ini sebagai ladang ibadah yang penuh berkah. Jangan lupa, ibadah bukan hanya puasa, tetapi juga ada salat, sedekah, dan amal kebaikan lainnya yang harus kita tingkatkan,” tutup Rohmat. 

(Tribunlampung.co.id/Riyo Pratama)