Berita Terkini Nasional

Suami Pembunuh Guru Juniwarti Kalap Lihat Chat Pria Lain padahal Tak Ada Bukti Selingkuh

Elvis Adri yang berprofesi sebagai PNS di Pemkab Kuansing, Riau ini merasa cemburu usai melihat chat pria lain di HP guru Juniwarti.

|
TribunPekanbaru/Guruh
PEMBUNUH GURU TERTANGKAP - Elvis Andri suami yang bunuh guru Juniwarti ditangkap Rabu (26/2/2025) setelah dua hari buron. Polisi tak percaya alasan Elvis Andri bunuh istrinya. 

Ucapkan Syahadat

Juniwarti (50) masih sempat mengucapkan dua kalimat syahadat ketika Elvis Adri suaminya akan menebas lehernya pada Senin (24/2/2025) pagi sekitar pukul 07.00 WIB.

Elvis Adri menebas leher istrinya sendiri menggunakan golok sembelih sapi kurban yang ia beli dari toko online.

Pelaku berhasil ditangkap setelah dua hari pelarian. 

"Ibuk (Juniwarti) ucap dua kalimat Syahadat saat saya gorok, dia tidak melawan sama sekali. Hanya teriak sebentar," ungkap pelaku ketika ditanya Kapolres Kuantan Singingi (Kuansing) AKBP Angga F Herlambang di ruang penyidik, Rabu (26/2/2025).

Awal Ditemukan Tewas

Diberitakan sebelumnya, Juniwarti (50), korban yang diduga dibunuh suami sendiri di perumahan Perumahan Griya Sinambek Permai Nomor 4, Jalan Cempedak, RT 005/RW 001, Lingkungan III Sinambek, Kelurahan Sungai Jering, Kecamatan Kuantan Tengah, Kuantan Singingi (Kuansing), Riau, Senin (24/2/2025) pagi sekitar pukul 07.00 WIB.

Juniwarti mengalami luka parah di bagian leher. 

Anak korban yang berinisial Z (17) berteriak histeris ketika melihat ibunya dalam kondisi tak bernyawa di kamar. 

Siswa kelas dua SMA itu masuk kamar ibunya setelah ia mendapat pesan WhatsApp dari ayahnya (Elvis Adri) untuk mengecek kondisi Juniwarti.

Sosok Sang Pembunuh, Sempat Maju di Pilkada Kuansing

Elvis Adri ternyata sempat akan maju di Pilkada Kuansing 2020.

Kala itu EA berpasangan dengan Warsito melalui jalur independen atau perorangan.

Pasangan itu bahkan sudah meng-upload berkas dukungan ke aplikasi KPU.

Kala itu pasangan tersebut mengklaim mendapat 17.000 dukungan.

Bahkan EA telah memiliki posko pemenangan.

Padahal saat itu EA masih berstatus PNS.

Belakangan EA dan Warsito mengurungkan niatnya mendaftar ke KPU.

Sebelum dimutasi ke Dinas Inspektorat, EA juga sempat menjabat sebagai Sekretaris Camat di Kuantan Mudik.

Ia diduga mengalami depresi.

Artikel ini telah tayang di TribunPekanbaru.com

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved