Berita Lampung

Dermawan Misterius Hibahkan Tanah untuk 45 KK Korban Penggusuran di Lampung

Sebanyak 45 kepala keluarga (KK) di Lampung yang menjadi korban penggusuran lahan kini bisa bersuka cita. Mereka mendapatkan hibah lahan.

Penulis: Riyo Pratama | Editor: Daniel Tri Hardanto
Istimewa
HIBAH LAHAN: Sejumlah warga yang mendapatkan hibah lahan dari dermawan misterius saat berada di lokasi tempat tinggal baru beberapa waktu lalu. 

Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung - Sebanyak 45 kepala keluarga (KK) di Lampung yang menjadi korban penggusuran lahan kini bisa bersuka cita.

Mereka mendapatkan hibah lahan dari seorang dermawan misterius.

Warga tersebut berasal dari Desa Sabah Balau, Kecamatan Tanjung Bintang, Lampung Selatan dan Kelurahan Sukarame Baru, Kecamatan Sukarame, Bandar Lampung.

Mereka terkena dampak penggusuran oleh Pemprov Lampung pada 12 Februari 2025 lalu.

Setelah kediamannya digusur, mereka sempat kebingungan hendak tinggal di mana.

Namun, kini mereka sudah bisa bernapas lega.

Mereka bisa membangun rumah di atas lahan yang didapat secara cuma-cuma. 

Mereka mendapatkan lahan hibah lahan dari seorang warga yang enggan mengungkapkan identitasnya.

Lahan tersebut diberikan secara cuma-cuma agar mereka bisa membangun kembali tempat tinggal di lokasi yang baru.

Lahan hibah itu terletak di Dusun Tegal Sari, Desa Tanjung Baru, Kecamatan Merbau Mataram, Lampung Selatan.

Setiap KK menerima hibah tanah seluas 60 meter persegi, dengan total luas hibah mencapai 2.580 meter persegi, termasuk lahan untuk fasilitas jalan menuju permukiman baru.

Sebagai informasi, setelah penggusuran yang dilakukan oleh Pemprov Lampung, banyak warga terpaksa mengontrak rumah atau menumpang di tempat sanak saudara.

Kini, mereka merasa bersyukur atas hibah lahan tersebut yang memungkinkan mereka membangun hunian permanen.

Muhammad Sadeli, tokoh agama yang juga terdampak penggusuran, mengaku warga sudah mulai memasang patok di lahan tersebut sebagai persiapan pembangunan rumah baru.

"Alhamdulillah, kami menerima hibah lahan dari seorang dermawan, bukan dari pemerintah. Kami sendiri yang memasang patok sesuai dengan desain posisi rumah kami sebelumnya di Sabah Balau," kata Sadeli dalam keterangan tertulis yang diterima Tribun Lampung Rabu (5/3/2025).

Halaman
12
Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved