Berita Terkini Nasional

Sosok Yuliana dan Yuliani, Kondisi Terkini Bayi Kembar Siam yang Sukses Dipisahkan

Sosok Yuliana dan Yuliani kini mencuri perhatian publik. Keduanya merupakan bayi kembar siam pertama di Indonesia yang berhasil dipisahkan.

TRIBUN-TIMUR.COM/Istimewa
YULIANA DAN YULIANI: Kembar siam Yuliana dan Yuliani bersama dokter Padmosantjojo dan istri yang telah berjasa untuk mereka. Kini mereka telah menjadi seorang doktor dan dokter. 

Tribunlampung.co.id, Jakarta - Sosok Yuliana dan Yuliani kini mencuri perhatian publik. Keduanya merupakan bayi kembar siam pertama di Indonesia yang berhasil dipisahkan.

Tidak banyak yang tahu kisah bayi kembar siam Yuliana dan Yuliani tersebut.

Diketahui, kisah Yuliana dan Yuliani jadi perbincangan hangat di masyarakat puluhan tahun silam.

Yuliana dan Yuliani merupakan kembar siam pertama di Indonesia yang berhasil dipisahkan.

Kesuksesan pemisahan bayi kembar siam Yuliana dan Yuliani tak lepas dari peran seorang Dokter Padmosantjojo.

Berikut kisah Yuliana dan Yuliani selengkapnya!

Kisah bermula tahun 1987 silam, saat Yuliana dan Yuliani, anak pasangan Tularji dan Hartini dari Tanjung Pinang ini terlahir kembar siam dempet di kepala secara vertikal (kraniopagus).

Kraniopagus adalah kembar siam yang dempet di bagian belakang, atas atau samping kepala, tetapi tidak pada wajah.

Melansir Mayo Clinic, kembar kraniopagusberbagi sebagian dari tengkorak, tetapi otak mereka biasanya terpisah, meskipun mereka mungkin berbagi beberapa jaringan otak.

Kisah Yuliana-Yuliani ini cukup mendebarkan secara nasional, khususnya bagi dunia kedokteran Indonesia.

Pada usia 2 bulan 21 hari, tepatnya pada 21 Oktober 1987, Yuliana dan Yuliani mencetak sejarah menjadi kembar siam pertama di Indonesia yang berhasil dipisahkan di Indonesia oleh dokter Indonesia.

Berkat upaya keras yang dilakukan tim dokter Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta, Yuliana dan Yuliani bisa dipisahkan serta hidup normal.

Adalah Dokter Padmosantjojo, ahli bedah saraf RSCM, yang berperan banyak pada operasi pemisahan si kembar siam.

Dengan ketelitiannya, pria kelahiran Kediri, 26 Februari 1937 ini memisahkan selaput otak (duramater) yang berlekatan dengan pisau bedah biasa dan mata telanjang.

Operasi pada 21 Oktober 1987 tersebut jadi tonggak sejarah bidang kedokteran di Indonesia, khususnya bedah saraf.

Sumber: Tribun Timur
Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved