Berita Terkini Nasional

Atlet Taekwondo Fidya Kamalinda Ternyata Kabur dari Rumah gegara Sering Dianiaya Ayah

Informasi tersebut diungkap oleh Fidya Kamalinda sendiri setelah beredar kabar dirinya hilang diculik.

kolase Youtube tv one dan Instagram @ryukijanessa
ATLET TAEKWONDO VIRAL- Tangkapan layar Inilah sosok atlet taekwondo yang hilang 10 tahun dan dicari orang tuanya (kiri) disadur pada Kamis (13/3/2025). Ternyata Fidya Kamalinda (kanan) sengaja kabur dari orang tuanya, bukan diculik. Fidya beberkan alasannya kabur dari rumah lantaran kerap menerima penganiayaan dari ayahnya. 

"Saya di sini untuk menanggapi berita yang beredar di media sosial tentang diriku yang pertama terkait kasus penculikannya saya ingin mengatakan itu adalah fitnah. Aku keluar rumah atas dasar keinginan saya sendiri," tegasnya.

Fidya Kamalinda lalu membeberkan alasannya untuk kabur dari rumah.

Menurut pengakuan Fidya Kamalinda,sedari kecil dirinya menjadi korban penganiayaan ayahnya.

Fidya Kamalinda menyebut pertama kali dianiaya ayahnya di usia 5 tahun.

Penganiayaan tersebut terus berulang hingga ia beranjak dewasa.

"Bahwa aku sudah menahannya sejak lama. Mengapa saya ingin keluar rumah? Karena aku sudah diperlakukan kasar oleh ayahku sejak aku masih kecil," ucap Fidya Kamalinda.

"Kekerasan pertama yang dilakukan ayahku, ketika aku berusia 5 tahun. Aku sudah ditampar, ditendang, dan diseret oleh ayahku sendiri dan hal ini terus berlanjut hingga tahun-tahun berikutnya" imbuhnya.

Fidya Kamalinda menyebut penganiayaan tersebut terjadi karena ambisi ayahnya, agar sang putri bisa menghasilkan uang sebagai atlet Taekwondo.

"Itu terjadi karena aku tidak mengerti kenapa, karena dia mempunyai ambisi yang besar terhadap saya untuk menghasilkan uang mungkin karena usahanya tidak mengalami kemajuan pada saat itu sampai mungkin sampai sekarang," katanya.

"Sejak saya kecil hanya mengandalkan membiayai kami salah satu pengurus taekwondo yang tinggal di rumah kami lebih aneh, yang bahkan tidak muhrim bagiku tinggal di rumah kami itulah yang membiayai hidup kami selama ini," imbuhnya.

Tak cuma karena dianiaya, Fidya Kamalinda juga merasa sangat gerah dengan sikap orangtuanya yang selalu pergi ke dukun sebelum dirinya bertanding.

"Orangtuaku ini suka sekali datang ke dukun. Setiap kali aku ingin bertarung aku dibawa ke dukun, dijampe-jampe, meminta air doa, mandi bunga dan itu dilakukan setiap kali saya ingin berkompetisi," ujar Fidya Kamalinda.

"Terkadang saya merasa bingung. Kenapa harus seperti ini," tambahnya.

Mendapatkan siksaan mental dan fisik, Fidya Kamalinda bertahun-tahun memilih untuk memendamnya.

Fidya Kamalinda mengaku bingung untuk bercerita ke siapa soal penderitaannya, pasalnya ia yakin tak akan ada yang mempercayai ucapannya.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved