Berita Terkini Nasional

Terungkap Motif Pembunuhan Mantan Ketua Ormas di Purwakarta Usai Pelaku Tertangkap

Polisi berhasil meringkus pelaku pembunuhan mantan ketua ormas di Purwakarta tersebut setelah lima hari buron. 

TribunJabar.id/Daenza Falevi
PELAKU PEMBUNUHAN DIGELANDANG - Tampang pelaku pembunuhan terhadap mantan ketua ormas Asep Budi Kusnadinata (52) yang kini ditangkap polisi. Pembunuhan itu dilakukan di kediaman korban, Malang Nengah Wetan, Kelurahan Nagri Tengah, Kecamatan/Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat pada Kamis (20/3/2025) lalu. 

"Pelaku diduga memiliki dendam karena sehari sebelum pembunuhan, korban sempat melaporkan keponakan pelaku terkait penggunaan narkoba," ujar Arwin.

Arwin menambahkan, pelaku terancam hukuman 20 tahun penjara atau hukuman seumur hidup.

"Pelaku dijerat dengan Pasal 338 KUHP terkait pembunuhan atau Jo Pasal 340 KUHP terkait pembunuhan berencana, dengan ancaman hukuman penjara 20 tahun hingga seumur hidup," katanya.

Sebelumnya diwartakan, Asep Budi Kusnadinata ditemukan tewas bersimbah darah di halaman rumahnya.

Kerabat korban, Sandra mengatakan, saat itu korban tengah beristirahat di ruang tengah.

Tiba-tiba terjadi keributan yang membuat Sandra yang sedang di kamar mandi keluar.

Saat keluar tersebut, Asep Budi sudah terluka parah.

"A Budi ngejar pelaku keluar rumah, saya teriak minta tolong, tapi A Budi sudah banyak luka terus banyak darah juga," ujar Sandra dengan suara gemetar kepada wartawan di lokasi, Kamis (20/3/2025).

Kepada TribunJabar.id, korban alami luka sabetan sajam di pelipis, mata, dada, dan luka tusuk di perut.

Meski sudah terluka, Asep Budi sempat berusaha melawan dan mengejar pelaku hingga keluar rumah.

Namun korban tumbang saat berada di halaman rumah.

Sandra menuturkan, pelaku menggunakan penutup muka saat beraksi.

"Dia pakai kupluk dan penutup muka, bawa pisau. Saya tidak kenal siapa dia," katanya.

Ketua RW setempat, Ivan Adi Gunawan mengatakan, sebelum melancarkan aksinya, pelaku sempat bertanya alamat rumah korban kepada warga sekitar.

"Ada laporan dari warga bahwa pelaku menanyakan alamat rumah korban dan meminta diantar ke Jatiluhur setelah kejadian," ujar Ivan. 

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com

Sumber: Tribunnews
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved