3 Polisi Gugur di Way Kanan Lampung

Terungkap Sosok Oknum Polisi Aiptu Kapri Tersangka Sabung Ayam Way Kanan Ternyata Brimob

Anggota polisi Brimob yang kini menyandang status tersangka judi sabung ayam adalah Aiptu Kapri Sucipto.

|
Tribunlampung.co.id/Deni Saputra
OKNUM BRIMOB TERSANGKA- Gelanggang sabung ayam di Kampung Dusun Karang Manik, Kecamatan Negeri Batin, Kabupaten Way Kanan, Lampung yang dikelilingi garis polisi, Rabu (19/3/2025). Oknum Brimob dari Polda Sumatera Selatan jadi tersangka kasus sabung ayam Way Kanan, Lampung. 

Sementara itu Kapolda Lampung, Irjen Pol Helmy Santika mengatakan, ada empat tersangka dalam kasus perjudian dan penembakan di lokasi penggerebekan judi sabung ayam. Keempat tersangka yakni dua tersangka perjudian dan dua tersangka pembunuhan.

"Sebelumnya warga sipil inisial Z ditetapkan sebagai tersangka duluan, sementara yang terbaru anggota polisi dari Polda Sumsel bernama Kapri turut ditetapkan sebagai tersangka kasus perjudian," urai Irjen Pol Helmy Santika.  

Polisi lainnya yakni Wayan dari Polres Lampung Tengah saat ini masih berstatus sebagai saksi. 

Kepada penyidik, Kapri mengaku telah mengenal dua anggota TNI, yakni Kopral Dua (Kopda) Basar dan Pembantu Letnan Satu (Peltu) Lubis, sejak 2018.

”Dia (Kapri) juga meng-upload atau membuat video ajakan (judi sabung ayam). Dia juga suka bermain sabung ayam sehingga kepadanya kami tetapkan sebagai tersangka dan saat ini sudah ditahan,” kata Helmy.

Pada hari kejadian, Wayan juga datang ke lokasi judi sabung ayam. Namun, ia lantas pulang dan meninggalkan lokasi judi sabung ayam pukul 16.00 WIB sebelum penggerebekan oleh personel Polsek Negara Batin dan Polres Way Kanan dilakukan.

Atas dasar tersebut, Wayan hanya ditetapkan sebagai saksi dalam kasus judi sabung ayam itu.

Sementara itu Salsabila, putri dari AKP (Anumerta) Lusiyanto, yang juga meninggal akibat ditembak Kopka Basarsyah mengungkapkan bagaimana Kopka Basar menembak Aipda (Anumerta) Petrus Apriyanto saat korban memohon agar tidak lagi menembak AKP (Anumerta) Lusiyanto yang sudah terkapar.

Katanya, AKP Lusiyanto ditembak oleh Kopka Basarsyah di bagian dada. Hal ini diketahui Salsabila setelah memperoleh hasil autopsi dari jenazah sang ayah.

"Bapak ditembak di bagian dada kanan. Proyektilnya ditemukan di rongga dada bagian kiri. Lalu, anggota bapak itu yang saya dengar, Pak Petrus itu, setelah melihat bapak saya ditembak terjatuh, itu dia (Petrus) memohon 'sudah, sudah'. Dan Pak Petrus ditembak di matanya," kata Salsabila dalam konferensi pers bersama kuasa hukumnya, Hotman Paris di Kelapa Gading, Jakarta Utara, Selasa (25/3).

Berdasarkan hasil autopsi diketahui pada jenazah Aipda (Anumerta) Petrus terdapat bekas lubang luka peluru dengan arah tembak dari depan. Peluru mengenai persis mata sebelah kiri dan saat autopsi proyektil tersebut ada di tempurung kepala. 

Pada kesempatan yang sama Salsabila juga menceritakan perasaannya yang terpukul atas meninggalnya AKP Lusiyanto.

Dia menangis histeris ketika mengetahui bahwa pertemuan terakhirnya justru dalam kondisi sang ayah telah meregang nyawa setelah ditembak saat melakukan penggerebekan judi sabung ayam di wilayah Way Kanan, Lampung. 

Pasalnya, Salsabila mengaku sudah setahun tidak bertemu sang ayah lantaran berdinas di Negara Batin.

"Satu tahun saya tidak ketemu bapak saya karena beliau dinas di Negara Batin yang memang daerahnya lumayan terpencil. Satu tahun saya nggak bertemu bapak saya, pas saya pulang sudah kaku di ruang autopsi," kata Salsabila.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved