Mudik Lebaran

Sebanyak 60 Penumpang Terlambat dan Tertinggal Kereta Api Selama Angkutan Lebaran

PT KAI mencatat sebanyak 60 penumpang terlambat dan tertinggal kereta api selama angkutan lebaran.

Penulis: Bobby Zoel Saputra | Editor: Reny Fitriani
Dokumentasi Humas PT KAI Divre IV Tanjung Karang
PENUMPANG TERLAMBAT - Suasana penumpang atau pemudik di Stasiun Kereta Api Tanjung Karang, Selasa (8/4/2025). Sebanyak 60 penumpang terlambat dan tertinggal kereta api selama angkutan lebaran. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, Bandar Lampung - PT KAI Divre IV Tanjungkarang mencatat sebanyak 60 penumpang terlambat dan tertinggal kereta api selama angkutan lebaran.

“Selama 18 hari Angkutan Lebaran (angleb), tercatat 60 penumpang yang terlambat,” Manager Humas KAI Divre IV Tanjungkarang Azhar Zaki Assjari, Selasa (8/4/2025).

Banyaknya jumlah keterlambatan penumpang saat akan menaiki kereta masih menjadi tantangan bagi PT Divre IV Tanjungkarang.

Hal itu tentunya bisa berdampak pada kelancaran operasional dan kenyamanan perjalanan bagi pelanggan KA.

Selain itu mengakibatkan penumpang gagal berangkat dan tertinggal oleh kereta api dikarenakan kereta api berangkat tepat waktu. 

Zaki mengaku, selama inj pihak KAI Divre IV Tanjungkarang berupaya untuk menekan hal ini dengan berbagai inisiatif.

Sepeeti sosialisasi jadwal keberangkatan, optimalisasi petugas dalam mempercepat proses boarding, serta pengumuman di stasiun terus dilakukan guna meningkatkan kesadaran penumpang.

“Kami terus mengimbau serta mengingatkan kepada seluruh penumpang yang akan berangkat menggunakan kereta api untuk datang lebih awal,” sebutnya.

Zaki mengatakan, PT KAI juga mengajak seluruh penumpang untuk disiplin dalam mengikuti aturan dan jadwal keberangkatan demi kenyamanan bersama.

Ia menambahkan, PT KAI memiliki layanan penanganan penemuan atau kehilangan barang yang dinamakan Pelayanan Lost and Found.

Layanan ini memungkinkan pelanggan untuk melaporkan dan menemukan kembali barang yang tertinggal di stasiun maupun di dalam kereta dengan lebih mudah dan cepat.

Meningkatnya volume angkutan kereta api, berdampak juga pada meningkatnya jumlah data barang tertinggal yang telah diamankan oleh petugas di wilayah Divre IV Tanjungkarang.

Tercatat, sebanyak 9 barang tertinggal dengan estimasi nilai barang sebesar Rp28.082.000,- yang berhasil diamankan petugas dan telah dimasukan pada database sistem Lost and Found selama periode Januari - April 2025.

Sementara sepanjang tahun 2024, tercatat sebanyak 50 barang tertinggal dengan estimasi nilai barang sebesar Rp 218.911.420.

"Dari jumlah tersebut, seluruh barang yang tertinggal sudah kembali ke pemilik,” jelas Zaki.

Halaman
12
Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved