Berita Terkini Nasional

110 Warga Klaten Jateng Alami Keracunan Massal, Suparno Meninggal Usai Santap Nasi Kotak

Berawal dari menghadiri acara Halal Bihalal dan pagelaran wayang kulit di rumah salah satu warga Desa Karangturi, ratusan warga mengalami keracunan.

Editor: Teguh Prasetyo
Tribun Togja / Dewi Rukmini
BANTU WARGA - Bupati Klaten, Hamenang Wajar Ismoyo, membantu menandu warga Desa Karangturi yang mengalami gejala keracunan makanan, sebelum dibawa ke rumah sakit menggunakan mobil ambulans, pada Selasa (15/4). 

"Kami masih menunggu hasil laboratorium untuk memastikan penyebab pasti keracunan ini, tetapi kami mencurigai rendang dan sambel krecek," lanjut Hanung.

Sementara Bupati Klaten, Hamenang Wajar Ismoyo, mengecek kondisi warga Desa Karangturi, Kecamatan Gantiwarno, Klaten, yang diduga mengalami keracunan massal, Selasa (15/4/2025).

Pantauan Tribunjogja.com, bupati dan rombongan Forkopimda Kabupaten Klaten sampai di Desa Karangturi sekitar pukul 08.36 WIB.

Begitu sampai, Bupati Hamenang memantau sejumlah warga yang memeriksakan diri ke Posko Kesehatan Desa Karangturi.

Pada kesempatan itu, Bupati Hamenang sempat ikut membantu menandu warga yang mengalami gejala keracunan makanan cukup parah.

Warga tersebut lantas dibawa ke rumah sakit menggunakan mobil ambulans.

Selain sempat berinteraksi dengan warga, Bupati juga menyerahkan bantuan sosial kepada sejumlah keluarga korban.

"Hari ini kami bersama rekan-rekan OPD meninjau langsung lokasi yang kemarin terjadi keracunan massal. Alhamdulillah dua hari ini kami sudah membuka posko di lokasi dan seluruh stakeholder sudah bergotong-royong. Ternyata memang banyak yang jadi korban," ungkap Hamenang kepada Tribunjogja.com, Selasa (15/4/2025).

Hamenang menyebut, berdasarkan data pagi tadi, ada 110 warga yang mengalami gejala keracunan makanan, meliputi mual, muntah, lemas, diare, hingga demam.

Dari jumlah tersebut, 37 warga dirawat inap di rumah sakit, 72 rawat jalan, dan satu korban meninggal dunia.

"Infonya ada satu warga yang meninggal dunia. Dia juga ikut menikmati sajian yang ada dalam acara hajatan wayang kulit. Tadi saya minta informasi dari diskes, ternyata sedang proses cek lab kurang lebih 5 hari. Sehingga nanti kami bisa melihat penyebabnya apakah bakteri dari makanan atau minuman," jelas dia.

Bupati juga menyempatkan melayat ke rumah duka, Suparno (72), salah satu korban keracunan massal.

Suparno meninggal setelah dirawat di RSUP dr Soeradji Tirtonegoro, pada Senin (14/4/2025), pukul 20.34 WIB.

Hamenang mengenang Suparno sebagai warga yang rajin dan selalu hadir dalam setiap acara di desanya.

"Beliau ini orangnya ternyata rajin, sregep. Jadi dia itu bantu-bantu cuci piring, dan segala macam. Kemudian dikasih dua nasi kotak. Satu dimakan pada saat acara wayangan, satu dibawa pulang," ungkap Hamenang.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved