Berita Terkini Nasional

Pasien Wanita Laporkan Dokter di Malang Pelecehan, Korban Lain Bermunculan

Pasien yang melaporkan oknum dokter di Malang, Jawa Timur tersebut menggandeng seorang pengacara.

kompas.com
ILUSTRASI PELECEHAN - Pasien wanita melaporkan dokter di Malang, Jawa Timur terkait pelecehan hingga korban lain bermunculan. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, Jawa Timur - Seorang pasien wanita melaporkan oknum dokter di salah satu rumah sakit di Malang dengan perkara pelecehan.

Pasien yang melaporkan oknum dokter di Malang, Jawa Timur tersebut menggandeng seorang pengacara.

Pasien wanita berinisial QAR (31) awa mulanya buka suara di media sosial terkait kelakuan oknum dokter tersebut.

Setelah itu melalui pengacara Satria Marwan, pasien QAR melaporkan oknum dokter ke Polresta Malang, Polda Jawa Timur

Diketahui oknum dokter yang dilaporkan berinisial AY, dokter di Persada Hospital Malang, Jawa Timur.

Berdasarkan penelusuran awal, setidaknya ada empat pasien wanita yang menjadi korban AY di Persada Hospital.

Pengacara korban berinisial QAR (31), Satria Marwan mengungkapkan, para korban AY mulai berani mengungkapkan peristiwa yang terjadi setelah kliennya buka suara di media sosial.

QAR didampingi Satria Marwan secara resmi sudah melaporkan dugaan pelecehan yang dilakukan AY di Persada Hospital ke Polresta Malang, Jumat (18/4/2025).

"Kami telah mendapat informasi ada korban lainnya sebanyak tiga orang." 

"Apabila dihitung dengan klien kami, maka totalnya ada empat korban dengan pelaku dokter yang sama," ujar Satria seusai mendampingi QAR melapor ke Polresta Malang, Jumat, dilansir Surya Malang.

Bukti-bukti mengenai perlakuan terduga pelaku yang melecehkan para korbannya sedang dikumpulkan.

Dalam waktu dekat, dirinya segera berkomunikasi dengan terduga korban lainnya mengenai langkah yang akan diambil.

"Saya belum bisa menyebutkan siapa korban lainnya. Yang pasti, modusnya hampir sama dengan pelaku dokter yang sama dan di rumah sakit yang sama," terangnya.

Modus yang hampir sama itu, yakni mulai dari melakukan spam chat, menggoda, hingga mengajak nonton konser.

"Kejadiannya di tahun berbeda-beda. Dengan modus, yaitu spam chat, goda-goda, hingga ngajak nonton konser dan lain sebagainya," jelasnya.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved