Banjir di Bandar Lampung

2.371 KK Terdampak Banjir di Bandar Lampung

Humas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Lampung Wahyu Hidayat mengatakan, ribuan warga terdampak banjir itu berasal dari Panjang.

Tribunlampung.co.id/Dominius Desmantri Barus
TERDAMPAK BANJIR - Sebanyak 2.371 kepala keluarga (KK) terdampak banjir yang terjadi di Bandar Lampung, Senin (21/4/2025) lalu.  

Dia menjelaskan, Piyan adalah keponakan Diding. Sedangkan Kunawati merupakan tetangga kedua korban.

"Sudah ditemukan dan sudah dievakuasi oleh tim SAR gabungan. Jadi untuk korban hanyut ini paman dan keponakan. Kalau untuk korban tertimpa lemari ini tetangganya," jelas dia lagi.

Wahyu mengatakan, ketiga korban meninggal telah dievakuasi oleh Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Bandar Lampung dari lokasi.

Selanjutnya mereka dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah A Dadi Tjokrodipo Bandar Lampung.

Ia pun mengimbau warga untuk mewaspadai bencana banjir yang sewaktu-waktu bisa datang lagi.

"Kami mengimbau masyarakat tetap waspada akan bencana, terutama banjir. Karena saat ini cuaca di Kota Bandar Lampung masih dalam keadaan hujan dengan intensitas sedang," kata dia.

Naik Plafon

Ozi, warga Kebun Jeruk, Kelurahan Panjang Utara, Kecamatan Panjang, Bandar Lampung, mengaku sangat beruntung keluarganya selamat dari banjir yang menerjang lingkungannya, Senin (21/4/2025) pukul 03.30 WIB.

Bahkan, mobil Daihatsu Sigra merah berpelat BE 1146 ANV miliknya nyaris hanyut terbawa arus banjir setinggi sekitar 2 meter.

Meli, istri Ozi, mengatakan, begitu banjir datang, ia bersama kedua anak dan ibunya harus naik ke plafon rumah untuk menyelamatkan diri.

"Kami harus naik ke atas plafon karena semalam airnya cukup tinggi," ujar Meli saat ditemui di lokasi. 

Ia menceritakan, saat air mencapai ketinggian sekitar 2 meter, ia menggunakan kursi dan lemari guna mencapai plafon rumah.

"Saya naik ke atas plafon karena suami yang nyuruh. Alhamdulillah kami baik-baik saja," kata Meli. 

"Semalam itu garasi mobil dan pintu depan juga jebol. Akhirnya kami naik ke atas plafon. Pas suami keluar, mobil sudah nyaris hanyut," lanjutnya. 

Dikatakan Meli, sebelum banjir terjadi, ia berniat salat tahajud. "Pas saya keluar sekitar jam tiga mau ke kamar mandi dan salat tahajud, air sudah datang hingga setinggi 2 meter," tutur Meli.

Akibat banjir, hampir semua perabotan rumah tangga hingga peralatan elektronik di rumahnya rusak. Ia pun meminta Pemkot Bandar Lampung melakukan langkah nyata agar banjir tidak selalu berulang. 

(Tribunlampung.co.id/Dominius Desmantri Barus)

Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved