Berita Terkini Nasional
Pengakuan Mengejutkan Remaja Putri di Kalimantan Barat, Dirudapaksa 30 Pria!
Mengerikan! Remaja 14 tahun di Kubu Raya mengaku dicabuli 30 pria! Polisi bergerak cepat, 2 pelaku ditangkap. Pengakuan korban didalami intensif.
Tribunlampung.co.id, Kubu Raya - Pengakuan mengejutkan seorang remaja putri berusia 14 tahun di Kubu Raya, Kalimantan Barat, belum lama ini.
Remaja putri itu mengaku jika ia telah mengalami tindakan pencabulan oleh 30 pria!
Kasus pencabulan kini telah ditangani pihak kepolisian setempat dan telah menangkap dua pelaku.
Kasubsi Penmas Humas Polres Kubu Raya Aiptu Ade menjelaskan kasus ini terungkap ketika korban melapor beberapa waktu lalu.
Aiptu Ade menamnbahkan pihkanya menerima laporan pada 5 April 2025.
Mendapat laporan pihak kepolisian langsung bergerak cepat untuk mengungkap.
Dari penyelidikan, saat ini Polres Kubu Raya telah mengamankan 2 pria terduga pelaku pencabulan terhadap korban yang masih berusia 14 tahun.
Dalam pengakuan korban, dirinya dicabuli 30 pria.
Pihak kepolisian terus mendalami kasus ini dan melakukan penyelidikan secara intensif.
"Dari pengakuan korban, terduga pelaku yang melakukan pencabulan ini sebanyak 30 orang."
"Tetapi masih kita dalami dan kita lakukan penyelidikan secara intensif apakah terduga pelaku yang disebutkan korban ini terbukti melakukan," jelasnya Aiptu Ade, minggu 27 April 2025.
"Saat ini kasus tersebut sudah ditangani Satreskrim Polres Kubu Raya, dengan laporan polisi pada 5 april 2025 " ungkapnya, minggu 27 April 2025.
Dalam laporan tersebut, Ade menerangkan korban berinisial L berusia 14 tahun.
Dari penyelidikan, saat ini Polres Kubu Raya telah mengamankan 2 pria terduga pelaku pencabulan terhadap korban.
"Bila dari pengakuan korban, terduga pelaku yang melakukan pencabulan ini sebanyak 30 orang. Tetapi masih kita dalami dan kita lakukan penyelidikan secara intensif apakah terduga pelaku yang disebutkan korban ini terbukti melakukan," jelasnya.
BERITA LAIN: Pelatih Karate Cabuli 6 Murid
Tindakan pencabulan lainnya terjadi diduga dilakukan pelaku bernama JL (58) yang tega mencabuli anak didiknya demi melampiaskan nafsu bejat.
Kasus ini terkuak setelah korban bercerita kepada orangtua korban lainnya pada 14-15 Februari 2025.
Mendengar kesah dari teman anaknya, orangtua pun terkejut dan langsung mengundang sebaya anaknya yang berlatih karate.
Keesokan harinya, pelapor mengundang anak-anak tersebut ke rumah untuk menggali keterangan lebih lanjut.
Dari keterangan anak-anak tersebut, terdapat beberapa anak yang menjadi korban keganasan nafsu bejat JL (58).
Mendengar keterangan para sebaya anaknya, kejadian inipun langsung dilaporkan ke Polda Kalbar.
Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Kalimantan Barat langsung menangani kasus dugaan tindak pidana pelecehan seksual terhadap sejumlah anak di bawah umur yang dilakukan oleh seorang Pelatih Karate tersebut.
Kasus ini mencuat ke publik setelah laporan resmi diterima pihak kepolisian pada pertengahan April 2025, Sabtu 19 April 2025.
Ditreskrimum Polda Kalimantan Barat mengungkap kasus dugaan tindak pidana perbuatan cabul dan pelecehan seksual fisik.
Kejadian memprihatinkan ini berlangsung sejak tahun 2024 hingga Februari 2025, sekitar pukul 15.00 WIB saat latihan karate.
Para korban berinisial mengaku mendapatkan perlakuan tidak senonoh dari pelaku di lingkungan sekolah tersebut.
Dalam keterangan, Kabid Humas Polda Kalbar Kombes Pol. Dr. Bayu Suseno, S.H., S.I.K., M.M., M.H., menjelaskan bahwa peristiwa tersebut pertama kali diketahui oleh orang tua korban melalui cerita salah satu teman korban.
Atas perbuatannya, tersangka dijerat dengan Pasal 82 Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2016 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak, dan/atau Pasal 6 Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2022 tentang Tindak Pidana Kekerasan Seksual. Pelaku terancam hukuman penjara maksimal 15 tahun.
“Polda Kalbar menegaskan komitmennya dalam menindak tegas setiap bentuk kekerasan seksual terhadap anak," terang Bayu Suseno.
"Masyarakat diimbau untuk aktif melaporkan bila mengetahui atau mengalami tindak kekerasan serupa, khususnya di lingkungan pendidikan dan kegiatan olahraga. Kasus ini sekaligus menjadi peringatan serius bagi semua pihak untuk meningkatkan pengawasan terhadap aktivitas anak di luar jam Pelajaran,” tukasnya.
Artikel ini telah tayang di TribunPontianak.co.id
BACA BERITA POPULER
Siswi SMA Tewas Tertabrak Mobil Kapolres saat Mengendarai Motor Menyeberang Jalan |
![]() |
---|
9 Tahun Pacaran Tak Dinikahi Wanita Tuntut Ganti Rugi Mantan Kekasih Rp 1 Miliar |
![]() |
---|
Kronologi Kasus Kacab Bank BUMN Tewas, 15 Orang Terlibat Pembunuhan |
![]() |
---|
427 Murid Keracunan setelah Santap MBG Menu Bakso, Jagung dan Mi |
![]() |
---|
Modus Sebenarnya Bripda Alvian Bunuh Putri Apriyani masih Didalami |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.