UMKM Lampung
Kena PHK Massal, Mas Amah Kini Sukses Jadi Pengusaha Telur Bebek Berkat BRI
Badai PHK massal membuat Mas Amah harus memutar otak untuk mencari penghasilan lain hingga akhirnya mendapat bantuan dari BRI.
Tribunlampung.co.id, Tulangbawang - Di Desa Pendowo Asri, Kecamatan Dente Teladas, Kabupaten Tulang Bawang, kisah perjuangan seorang ibu rumah tangga, Mas Amah (41), mengalir penuh semangat berkat bantuan BRI.
Awalnya, ia dan suaminya bekerja sebagai karyawan swasta di satu perusahaan tambak udang. Namun, badai PHK massal mengguncang keluarga kecil ini, membuat Mas Amah harus memutar otak untuk mencari penghasilan lain.
Tak mau larut dalam kesedihan, Mas Amah memanfaatkan lingkungan sekitarnya yang mayoritas bertani dan beternak bebek.
Berawal dari niat mencari tambahan penghasilan, Mas Amah kini sukses menambah pundi-pundi rupiah dan menunjukkan kekuatan perempuan dalam perekonomian.
Diwawancarai Tribunlampung.co.id pada Minggu (20/4/2025), Mas Amah bercerita tentang awal mula merintis usaha hingga terbantu BRI.
"Di sini mayoritas usaha masyarakat bertambak udang, ada PT yang mengolah udang hasil tambak, selain itu masyarakat juga beternak bebek dan bertani," kata Mas Amah saat diwawancarai.
Ia bercerita, setelah menikah, dirinya dan suami bekerja di salah satu PT tambak di wilayah tersebut. Namun, pada tahun 2015, terjadi PHK besar-besaran dan dirinya menjadi salah satu korban.
Dari situ, ia berpikir bagaimana caranya membantu keluarga menambah penghasilan.
"Pada saat itu saya bingung mau kerja apa lagi. Lalu muncul ide untuk beternak bebek dan mengolah telurnya menjadi telur asin. Kebetulan beternak tidak sulit karena limbah pabrik bisa dijadikan pakan ternak," ujarnya.
Berawal dari modal seadanya, Mas Amah membeli sepuluh ekor bebek pada tahun 2015 silam.
Dari 10 bebek yang ia pelihara, menghasilkan 6–8 telur per hari. Telur-telur itu diolah menjadi telur asin dan dipasarkan ke warung-warung terdekat.
Seiring waktu, penghasilan Mas Amah berkembang. Ia membeli 30 ekor bebek tambahan sehingga produksinya meningkat. Dari situlah Mas Amah mulai dikenal sebagai penjual telur asin di wilayah tersebut.
Hampir setahun berjalan, Mas Amah kemudian mengembangkan usahanya. Ia tak lagi beternak bebek sendiri, melainkan membangun kerja sama dengan peternak-peternak di sekitarnya.
"Karena kebutuhan makin meningkat, orderan makin banyak, sementara bebek saya terbatas. Akhirnya saya membangun kerja sama dengan sejumlah peternak," ungkapnya.
Seiring waktu, produksi Mas Amah makin meningkat. Telur yang ia pasarkan bahkan telah sampai ke Pemerintah Daerah Tulang Bawang.
"Sewaktu-waktu ada yang menghubungi saya bahwa ada orderan untuk mengisi kebutuhan pesanan pemerintah daerah. Alhasil saya sanggupi, dari situ usaha makin terbuka," ujarnya.
Namun, keterbatasan modal membuat Mas Amah kerap menolak orderan dalam jumlah besar. Ia pun nekat mendatangi BRI untuk berkonsultasi tentang permodalan.
"Alhamdulillah BRI mempermudah harapan saya saat itu. Tidak hanya diberi modal, namun BRI juga memberi informasi mengenai pengembangan UMKM. Alhasil, saya masuk dan tergabung dalam UMKM binaan BRI," ujarnya.
"Tak hanya itu, BRI juga mendukung saya untuk bermitra dalam mengisi kebutuhan unit-unit dan karyawan," sambungnya.
Tak berhenti di situ, Mas Amah juga aktif mengikuti berbagai pameran, seperti Lampung Fair, dan mulai dikenal di komunitas UMKM setempat.
Kini, ia rutin memasok telur asin ke rumah sakit, unit-unit BRI, hingga dinas pemerintahan, dengan penghasilan bersih Rp2–3 juta per bulan.
Berkat kerja kerasnya, Mas Amah tidak hanya menopang ekonomi keluarganya, tetapi juga menjadi inspirasi bagi ibu-ibu lain di desanya.
Peran BRI dalam Perjalanan Usaha Mas Amah
Kesuksesan Mas Amah tidak terlepas dari dukungan BRI, khususnya Unit BRI Beratasena.
Sejak awal, BRI hadir bukan hanya sebagai pemberi modal, tetapi juga sebagai pembimbing dan mitra usaha.
Menurut Arif Rifki Wandradifa, Kepala Unit BRI Beratasena, BRI melihat potensi besar pada usaha Mas Amah.
"Kami tidak hanya membantu permodalan, tapi juga memberi ruang pemasaran. Bahkan banyak karyawan BRI yang menjadi pelanggan tetap telur asin Bu Mas Amah," ujar Arif saat dikonfirmasi.
BRI juga membina Mas Amah melalui program UMKM Binaan, memberikan edukasi tentang manajemen usaha, literasi keuangan, serta membuka akses kepada teknologi keuangan seperti BRImo, QRIS, dan BRILink.
Dalam tahap pengembangan usaha, Mas Amah memanfaatkan program Kredit Usaha Rakyat (KUR) dari BRI.
Ia pertama kali meminjam Rp25 juta dengan bunga rendah, dan mampu melunasinya dengan cepat.
Modal tersebut ia gunakan untuk membeli lebih banyak telur dari peternak lokal, sekaligus membantu meningkatkan produksi warga sekitarnya.
Hingga kini, BRI Beratasena membina sekitar 700 kepala keluarga di wilayah tersebut, mayoritas bergerak di bidang pertanian, perdagangan, dan pengolahan hasil laut.
Melalui kolaborasi ini, BRI membuktikan komitmennya untuk terus mendukung pertumbuhan UMKM di desa-desa Indonesia.
Cara Mengajukan Pinjaman ke BRI
Bagi pelaku UMKM seperti Mas Amah yang ingin mengembangkan usaha, BRI menyediakan kemudahan untuk mengajukan pinjaman, khususnya lewat program Kredit Usaha Rakyat (KUR).
Berikut langkah-langkah umum untuk mengajukan pinjaman di BRI:
1. Persiapkan Dokumen
KTP (Kartu Tanda Penduduk)
Kartu Keluarga (KK)
Surat Keterangan Usaha (SKU) dari desa atau kelurahan
NPWP (jika diperlukan, tergantung jumlah pinjaman)
Rekening koran atau laporan keuangan sederhana usaha
2. Kunjungi Unit BRI Terdekat
Datang langsung ke kantor Unit BRI, seperti yang dilakukan Mas Amah ke BRI Unit Beratasena. Konsultasikan kebutuhan dan pilih produk pinjaman yang sesuai.
3. Konsultasi dan Pengajuan
Isi formulir pengajuan pinjaman dan lengkapi dokumen yang diminta. Petugas BRI akan membantu mengecek kelayakan usaha.
4. Survei Lapangan
Pihak BRI akan melakukan survei ke lokasi usaha untuk memastikan usaha berjalan sesuai keterangan.
5. Persetujuan dan Pencairan Dana
Jika disetujui, dana pinjaman akan cair ke rekening BRI milik pemohon. Proses ini bisa berlangsung cepat tergantung kelengkapan berkas dan hasil survei.
6. Pendampingan dan Pelatihan
Setelah pinjaman cair, debitur UMKM binaan BRI berkesempatan mengikuti pelatihan usaha, literasi keuangan, hingga promosi melalui berbagai event.
( Tribunlampung.co.id / Riyo Pratama )
Berbekal Video YouTube, Novi Hasilkan Olahan Ayam Salto Bermodalkan Rp 500 Ribu |
![]() |
---|
Owner Takir Ketan Durian Kesulitan Dapatkan Bahan Baku Berkualitas |
![]() |
---|
Takir Ketan Durian, Sensasi Makan Ketan Campur Durian Dibalut Daun Pandan, Sudah Coba? |
![]() |
---|
Owner Roti Rokez Pertimbangkan Buka Cabang di Luar Bandar Lampung |
![]() |
---|
Keunggulan Roti Rokez Satu di Antaranya Variasi Topping, Harga Mulai Rp 32 Ribu |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.