Berita Terkini Nasional
Pengakuan Mengejutkan Pelaku Pembakar Bocah di Tangerang, Simpan Dendam Cinta
Pengakuan mengejutkan pelaku pembakaran bocah berusia 4 tahun di Tangerang, Banten, ternyata simpan dendam cinta terhadap keluarga ibu korban.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, Tangerang - Pengakuan mengejutkan pelaku pembakaran bocah berusia 4 tahun di Tangerang, Banten, ternyata simpan dendam cinta terhadap keluarga ibu korban.
Pelaku yang berinisial HB (38) ternyata merupakan kekasih dari ibu korban. Ia tega melakukan aksi kejam tersebut terhadap bocah berusia 4 tahun lantaran dendam dengan kakak dari ibu korban.
Adapun insiden penemuan jasad bocah laki-laki berusia 4 tahun, inisial MA, yang tewas terbakar dalam kondisi mengenaskan terjadi di satu rumah kontrakan di Kampung Kresek, Desa Rawa Burung, Kecamatan Kosambi, Kabupaten Tangerang, Banten, Minggu (27/4/2025).
Pelaku nekat melakukan perbuatan tersebut karena sakit hati akibat hubungannya tidak mendapat restu.
Hal ini disampaikan Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Wira Satya Triputra.
Adapun korban dalam peristiwa tersebut merupakan anak dari kekasih tersangka.
"Tersangka dendam terhadap kakak dari ibu korban anak karena tidak merestui pelaku sehingga melampiaskan dendamnya kepada korban anak," ujar Wira, Kamis (1/5/2025).
Kronologi bermula pada Sabtu (26/4/2025) pukul 22.00 WIB saat tersangka bertemu dengan ibu korban.
Pada saat itu, ibu korban membawa tiga anaknya, yang salah satu dari mereka korban yaitu dengan inisial anak MA, bocah umur empat tahun.
Tersangka kemudian mengajak korban untuk menginap di kontrakan tersangka karena sebelumnya sudah sering menginap.
"Sekira pukul 23.00 tersangka tidur bersama korban di kontrakan tersangka," ucap Wira.
Keesokan harinya, Minggu (27/4/2025) pukul 02.15, korban terbangun dan menangis meminta dibuatkan susu.
"Karena kesal, tersangka memukul bagian belakang kepala korban dengan tangan kosong sebanyak 3 kali," katanya.
Setelah itu, tersangka membawa korban ke kamar mandi.
"Dan langsung mencelupkan kepala korban ke dalam ember berisi air dengan posisi kedua tangan korban dipegang tersangka di belakang badan korban, tangan kiri tersangka mencekik leher belakang korban," ujar dia.
"Sambil mencelupkan kepala korban ke dalam ember yang berisi air yang mana leher bagian depan korban menempel pada mulut ember sambil ditekan dengan keras oleh tersangka," sambungnya.
Tersangka melakukan itu selama kurang lebih 2 sampai 3 menit hingga korban muntah dan mengeluarkan feses dari anus atau buang air besar.
Setelah itu tersangka mengobok-obok dan menggosok-gosok anus korban dengan menggunakan sikat kloset.
"Dengan tujuan membersihkan kotoran (feses korban), setelah itu tersangka kembali mencelupkan kepala korban ke ember berisi air, dengan cara yang sama, leher bagian depan korban ditempelkan ke bibir ember sambil di tekan dengan kencang oleh tersangka selama kurang lebih 2-3 menit hingga korban tidak sadarkan diri," kata dia.
Selanjutnya, tersangka menggeletakkan tubuh korban dengan posisi terlentang di atas kasur di dalam kamar.
"Kemudian menumpuk dengan pakaian yang ada dalam kamar, lalu membakarnya jasadnya dengan tujuan menghilangkan jejak pembunuhan," ucapnya.
Tersangka lalu mengunci pintu kontrakan dan membuang kunci ke selokan depan kontrakan hingga melarikan diri ke daerah Tasikmalaya, Jawa Barat.
Pada Selasa (29/4/2025) pukul 06.45 WIB, tersangka ditangkap Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya untuk mendapatkan proses lebih lanjut atas perbuatan pidana kekerasan terhadap anak dan pembunuhan berencana dan penganiayaan yang menyebabkan kematian.
Atas perbuatannya, tersangka dikenakan Pasal 76c jo Pasal 80 ayat 3 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak, dengan pidana penjara paling lama tiga tahun enam bulan dan/atau denda paling banyak Rp 72.000.000,00.
Lalu Pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana, dengan pidana mati atau pidana penjara seumur hidup atau selama waktu tertentu, paling lama 20 tahun.
Serta Pasal 338 KUHP tentang pembunuhan, dengan pidana penjara paling lama 15 tahun dan Pasal 351 ayat 3 KUHP tentang penganiayaan dengan pidana penjara paling lama tujuh tuhun.
Artikel ini telah tayang di Tribuntangerang.com
BACA BERITA POPULER
Anak Polisi Pukul Wakasek SMAN 1 Sinjai Buntut Dihukum Berdiri 40 Menit |
![]() |
---|
Alvi Maulana 2 Jam Nonstop Mutilasi Kekasihnya Tiara di Kamar Kosnya |
![]() |
---|
16 Orang Tersangka, Ternyata Ini Motif Pembunuhan Kacab Bank BUMN |
![]() |
---|
Pengakuan Mengejutkan Anak Polisi yang Hajar Guru, Naik Pitam Gegara Tas |
![]() |
---|
Daftar Menteri yang Dilantik, Erick Thohir hingga Djamari Chaniago |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.