Bandar Lampung
Kecerdasan Buatan dalam Membantu Kualitas Produk Jurnalistik
Di tengah berkembangnya AI, tetap membutuhkan peran manusia dalam kaitannya untuk menghasilkan produk jurnalistik.
Penulis: sulis setia markhamah | Editor: Daniel Tri Hardanto
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, Bandar Lampung - Di tengah berkembangnya Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan, tetap membutuhkan peran manusia dalam kaitannya untuk menghasilkan produk jurnalistik.
"Dalam penggunaan kecerdasan buatan untuk karya jurnalistik, membutuhkan kontrol manusia dari awal sampai akhir. Itu ada dalam Peraturan Dewan Pers Nomor: 1/Peraturan-DP/I/2025 tentang Pedoman Penggunaan Kecerdasan Buatan dalam Karya Jurnalistik Pasal 2 Ayat 2," ungkap Ketua Forum Jurnalis Perempuan Indonesia (FJPI) Provinsi Lampung Vina Oktavia dalam diskusi bertajuk 'Bagaimana Kecerdasan Artifisial Membantu Kualitas Produk Jurnalistik' Kolaborasi Lampung Geh Akademy X AJI Bandar Lampung di Lantai 2 Kopdit Mekar Sai, Pahoman, Bandar Lampung, Selasa (6/5/2025) sore.
Diakuinya, dunia jurnalistik mengalami transformasi besar akibat perkembangan teknologi termasuk dengan keberadaan AI. Namun, Vina memaknai positif bahwa teknologi AI bisa sebagai alat bantu (tools).
"Keberadaan AI bisa membantu jurnalis mengerjakan tugas-tugas jurnalistik, namun bukan untuk membuat artikelnya. Lebih kepada dimanfaatkan mentranskripsi atau menerjemahkan otomatis data yang sudah kita miliki, hingga dimanfaatkan untuk menganalisis data," paparnya.
Dari hasil terjemahan dan analisis data yang dibantu teknologi AI tadi, terusnya, tetap membutuhkan sentuhan jurnalis atau penulisnya sebelum final menghasilkan sebuah produk jurnalistik yang siap dipublikasikan ke khalayak luas.

"Bahkan untuk setiap penggunaan kecerdasan buatan yang berdampak signifikan kepada karya jurnalistik harus dinyatakan dengan jelas seperti diatur juga di Pasal 6," tekannya.
Narasumber dari Lampung Geh Pindo Saputra juga menyatakan hal senada jika AI mempermudah kinerja jurnalistik termasuk dalam hal ini dalam industri kreatif.
"AI dalam konteks media, mengubah cara produksi, distribusi, dan konsumsi informasi. Di dunia industri kreatif, AI mampu menganalisis tren yang sedang ramai atau dicari (engagement tinggi). Namun tetap, ketergantungan terhadap AI harus disikapi bijak karena tidak berdampak baik," urai Pindo.
Lebih detail ia menjelaskan, peran AI untuk produksi konten di media sosial (industri kreatif), misalkan bisa untuk review suatu produk kuliner, AI juga bisa jadi pendukung untuk pembuka narasi, atau mencari referensi yang sedang tren atau apa saja yang bisa diadopsi.
"Terkait penggunaan AI, kita harus fokus mau digunakan untuk apa, jika sebagai alat bantu ya fokuskan sebagai alat bantu. menggali informasi yang ada dan dijadikan sebagai draft kasar," terus dia.
Ketua AJI Bandar Lampung Dian wahyu Kusuma dalam hal ini memberikan catatan penting jika AI juga memberikan tantangan yang sangat kompleks. salah satunya bisa mengancam saat kita tidak memfilter postingan di sosmed. "Untuk itu kita harus mencermati selain memanfaatkan AI untuk memudahkan suatu pekerjaan," ucapnya.
(TRIBUNLAMPUNG.CO.ID)
Kulineran, Angkringan Bang Jon Punya Menu Sup Jagung hingga Rice Bowl |
![]() |
---|
Pencegahan Stunting Tercapai Saat Fondasi Pemenuhan Gizi Seimbang Terpenuhi |
![]() |
---|
Program Makan Bergizi Gratis Menyasar Kecamatan Enggal Bandar Lampung, Targetnya Anak dan Bumil |
![]() |
---|
Ketua DPRD Bernas Yuniarta Dorong Bandar Lampung Makin Maju di Perayaan HUT ke-343 |
![]() |
---|
DPD KNPI Lampung Segera Gelar Musda ke XIV |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.