Berita Terkini Nasional
Jasad Bayi Dikirim via Ojek Online Gemparkan Warga Medan, Ternyata Hasil Hubungan Inses Kakak-Adik
Seorang bayi di Medan sempat dibawa ke rumah sakit oleh ibunya setelah dilahirkan di rumah. Namun, karena keterbatasan ekonomi, bayi itu dibawa pulang
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, MEDAN - Seorang bayi di Medan sempat dibawa ke rumah sakit oleh ibunya setelah dilahirkan di rumah.
Namun, karena keterbatasan ekonomi, bayi itu dibawa pulang dan akhirnya meninggal dunia.
Setelah sang bayi meninggal pada 7 Mei 2025, jenazahnya malah dikemas dalam kardus dan dikirim melalui ojek online ke sebuah pemakaman.
Ketua Gabungan Ojek Roda Dua Medan Sekitar (Godams), Agam Zubir, mengatakan, bahwa Yusuf mendapat order Go Send pada Kamis (8/5/2025) pagi.
"Yusuf menerima barang yang mau diantar ke penerima bernama Putri. Paket ini berupa satu kotak kardus," kata Agam kepada Kompas.com melalui saluran telepon.
Paket diserahkan oleh seseorang bernama Rudi yang datang bersama seorang perempuan di depan Indomaret di Jalan KL Yos Sudarso.
Setibanya di lokasi tujuan, Yusuf tak menemukan siapa pun dan sempat diminta menyerahkan paket ke marbot masjid, namun ia menolak.
"Nah, si customer ini sempat meminta agar paket itu diberikan ke marbot masjid. Tapi Yusuf menolak karena tidak ada orang di lokasi," sebut Agam.
Setelah tidak bisa menghubungi penerima, Yusuf berinisiatif membuka paket bersama warga sekitar.
"Terus terkejut lah, rupanya ada mayat bayi. Jadi di dalam kardus itu ada beberapa helai kain dan di bawahnya ada mayat bayi," ujar Agam.
Warga kemudian melapor ke polisi, yang langsung mengamankan kardus tersebut dan menyelidiki kasus ini.
Akhirnya polisi menetapkan ibu bayi, NH (21) dan kakaknya, R (25), sebagai tersangka.
"Dia melahirkan dan merawat bayi itu sendiri. Lalu bayinya sakit dan diantar ke rumah sakit. Terus kembali dibawa kembali ke rumah karena keterbatasan ekonomi. Bayi meninggal 7 Mei," kata Kapolrestabes Medan Kombes Gidion Arif Setyawan dalam konferensi pers di Jalan Kapten Muchtar Basri, Jumat (9/5/2025).
Gidion menyebut, sehari setelah bayi meninggal, R berinisiatif membuang jenazah itu dengan memasukannya ke dalam kardus dan memesan layanan antar melalui aplikasi ojek online.
Paket tersebut ditujukan ke pemakaman umum di Jalan Kapten Muchtar Basri.
| Office Boy Perdaya Mahasiswi via Tinder, Ajak ke Kantor lalu Lakukan Asusila |
|
|---|
| Kesaksian Rekan Prada Lucky Bongkar Praktik Penyiksaan Senior ke Junior |
|
|---|
| Pelaku Pembunuhan Gigit Lengan dan Paha Kapolsek Sungai Lilin Saat Akan Ditangkap |
|
|---|
| Kasus Siswi SDN di Palembang Matanya Alami Lebam, Polisi Tunggu Hasil Visum |
|
|---|
| Alasan Wali Kota Surabaya Tolak Pengunduran Diri Hening Dzikrillah |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/lampung/foto/bank/originals/NH-21-dan-R-25-pelaku-inses-yang-kirim-jasad-bayi-lewat-jasa-ojek-online.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.