Berita Terkini Nasional
Kesaksian Rekan Prada Lucky Bongkar Praktik Penyiksaan Senior ke Junior
Sidang lanjutan kasus kematian Prada Lucky di Pengadilan Militer III-15 Kupang kembali membuka tabir kelam praktik kekerasan dalam lingkungan militer.
Ringkasan Berita:
- Sidang kasus kematian Prada Lucky ungkap fakta baru: rekan satuan, Prada Richard Bulan, juga disiksa oleh senior.
- Saksi Prada Eugenius Kin mengaku dipaksa Letda Made Juni Dana mengoleskan cabai ke kemaluan dan anus korban.
- Kesaksian ini perkuat dugaan budaya kekerasan sistemik di lingkungan militer.
- Ibu angkat Prada Lucky turut bersaksi soal luka-luka baru di tubuh korban sebelum meninggal.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, Kupang - Sidang lanjutan kasus kematian Prada Lucky di Pengadilan Militer III-15 Kupang kembali membuka tabir kelam praktik kekerasan dalam lingkungan militer.
Dalam sidang Selasa (4/11/2025), rekan korban, Prada Eugenius Kin, memberikan kesaksian mengejutkan yang membongkar penyiksaan sistematis dari senior terhadap para prajurit muda.
Eugenius mengungkap bahwa bukan hanya Prada Lucky yang menjadi korban kekerasan, tetapi juga rekannya sendiri, Prada Richard Bulan.
Prada Lucky Namo menghembuskan napas terakhir di RSUD Aeramo, Nagekeo pada Rabu (6/8/2025) pukul 11.23 Wita, akibat diduga dianiaya seniornya.
Kabupaten Nagekeo adalah satu di antara kabupaten di Provinsi NTT, Indonesia. Ibu kotanya berada di Mbay. Kabupaten ini dibentuk pada tahun 2007 sebagai hasil pemekaran dari Kabupaten Ngada. Secara geografis, Nagekeo terletak di bagian tengah Pulau Flores dan memiliki wilayah berupa pegunungan, dataran, dan pesisir.
Mata pencaharian utama penduduknya adalah pertanian, peternakan, dan perikanan, dengan komoditas unggulan seperti beras, jagung, kopi, dan sapi. Selain itu, Nagekeo juga dikenal memiliki potensi wisata alam dan budaya, seperti Danau Modo, Pantai Nangalili, dan situs adat Nataia.
Dikutip Tribunlampung.co.id dari Pos-Kupang.com, Eugenius mengaku dipaksa langsung oleh terdakwa Letda Made Juni Dana untuk melakukan tindakan keji terhadap Prada Richard pada 27 Juli 2025 malam.
“Saya disuruh ambil cabai di dapur, lalu mengulek dan mengoleskannya ke kemaluan dan anus Prada Richard,” ujar Eugenius dengan suara bergetar di hadapan majelis hakim.
Menurutnya, perintah itu diberikan di ruangan staf intel. Eugenius sempat meminta maaf kepada korban sebelum melaksanakan perintah tersebut.
“Saya bilang ke Prada Richard, maaf, saya tidak mau buat begini, tapi ini perintah,” tuturnya.
Korban pun berteriak kesakitan ketika cabai dioleskan ke tubuhnya, sementara Letda Made memerintahkan tindakan serupa kembali dilakukan.
Kesaksian ini membuat ruang sidang terdiam, memperkuat dugaan bahwa kekerasan terhadap junior bukan tindakan tunggal, melainkan sudah menjadi kebiasaan yang mengakar.
Majelis hakim mencatat setiap keterangan saksi untuk dikonfrontir dengan pernyataan terdakwa dalam sidang berikutnya.
Kasus ini menambah daftar panjang dugaan penyiksaan di satuan militer yang menewaskan Prada Lucky Namo, anggota Yonif TP/834/WM Kabupaten Nagekeo, Nusa Tenggara Timur.
Baca juga: Kejam! Rekan Prada Lucky Juga Disiksa Seniornya, Alat Vital Dioles Cabai!
Ibu Angkat Ungkap Fakta
Di sisi lain, ibu angkat Prada Lucky Namo juga mengungkap fakta mengejutkan di balik kematian anggota provos Batalyon Yonif Teritorial Pembangunan/834 Wakanga Mere (Yonif TP/834/WM) Kabupaten Nagekeo, Nusa Tenggara Timur (NTT) itu.
Dalam kesaksiannya di hadapan majelis hakim, mama angkat Prada Lucky Namo mengungkap adanya perbedaan kondisi luka antara saat terakhir kali almarhum berada di rumah dan ketika dijenguk di rumah sakit.
"Di rumah luka di dada tidak ada. Tapi di rumah sakit saya lihat luka bertambah di bagian punggung dan dada," ungkap saksi dengan suara bergetar di ruang sidang.
Ia juga menyebutkan saat Prada Lucky Namo dirawat, bagian dada dan perutnya tampak memar, bahkan kulit punggungnya terkelupas seperti bekas cambukan.
Saksi mengaku sempat mengolesi tubuh almarhum dengan minyak nona mas untuk meredakan luka-lukanya.
Selain itu, saksi menceritakan bahwa saat di rumah sakit, Prada Lucky sempat meminta untuk disuapi.
Namun, ia mengaku dilarang oleh rekan-rekan satu leting almarhum untuk tidak mengambil foto atau video kondisi tubuh Prada Lucky selama dirawat.
"Kawan letingnya melarang saya untuk memfoto atau merekam kondisi Lucky," tutur saksi.
Prada Lucky sempat dirawat di ruang ICU setelah kondisinya menurun drastis.
| Pelaku Pembunuhan Gigit Lengan dan Paha Kapolsek Sungai Lilin Saat Akan Ditangkap |
|
|---|
| Kasus Siswi SDN di Palembang Matanya Alami Lebam, Polisi Tunggu Hasil Visum |
|
|---|
| Alasan Wali Kota Surabaya Tolak Pengunduran Diri Hening Dzikrillah |
|
|---|
| Kejam! Rekan Prada Lucky Juga Disiksa Seniornya, Alat Vital Dioles Cabai! |
|
|---|
| Prabowo Siap Bayar Utang Whoosh Rp 1,2 Triliun per Tahun |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/lampung/foto/bank/originals/Sosok-Andre-Manoklory.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.