Pemusnahan Bahan Peledak di Garut

Banyak Boks Bekas Amunisi Tersusun Rapi di Samping Rumah Warga, Kok Bisa?

Fakta baru terungkap dari insiden ledakan yang terjadi saat pemusnahan bahan peledak kedaluwarsa di Cibalong, Garut, Jawa Barat.

|
Tribun Priangan/ Jaenal Abidin
BOKS BEKAS AMUNISI: Penampakan boks diduga bekas amunisi tersimpan dekat bangunan kosong milik warga di Jalan Cikaengan Pameungpeuk, Desa Sagara, Cibalong, Kabupaten Garut, Rabu (14/5/2025). 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, Garut - Fakta baru terungkap dari insiden ledakan yang terjadi saat pemusnahan bahan peledak kedaluwarsa di Cibalong, Garut, Jawa Barat.

Beberapa hari setelah kejadian, banyak ditemukan boks diduga bekas tempat amunisi, tersimpan di satu bangunan kosong di Jalan Cikaengan Pameungpeuk, Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut, Rabu (14/5/2025).

Bahkan, boks diduga bekas tempat amunisi itu tersusun rapi beberapa meter di samping rumah warga.

Diketahui, sebanyak 13 orang tewas dalam tragedi pemusnahan bahan peledak kedaluwarsa di Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut, Jawa Barat, pada Senin (12/5/2025) sekitar pukul 09.30 WIB.

Pantauan di lapangan, boks yang diduga bekas tempat amunisi bahan peledak tersebut berada di dekat bangunan kosong tidak jauh dari lokasi ledakan yang menewaskan 13 orang terdiri dari 4 orang dari TNI AD dan 9 warga sipil asal dari tiga Kecamatan.

Jumlah boks tersebut cukup banyak tersusun di area luar bangunan rumah. Nampak tidak ada orang yang berada di lokasi.

Bahkan, boks amunisi juga ternyata ada di samping warung milik warga sekitar. Boks berbahan kayu dan bertulisan amunisi kaliber 105 MM dengan berat 57 kilogram tertera di bagian luar boks.

Rupanya, boks-boks bekas amunisi tersebut letaknya berdekatan dengan rumah seorang korban tewas ledakan amunisi kedaluwarsa pada Senin (12/5/2025) lalu, Rustiawan.

Jarak tempat penyimpanan boks bekas amunisi dengan kediaman Rustiawan hanya sekitar 50 meter.

Rustiawan dikenal sebagai ketua kelompok yang ikut tewas dalam peristiwa tersebut.

Rustiawan bersama rekan kerja lainnya yang berstatus sebagai warga sipil menjadi pekerja di peledakan amunisi kedaluwarsa tersebut.

Menanggapi hal ini, Camat Cibalong Faizal menjelaskan bahwa sosok Rustiawan sudah dipercayai oleh TNI kemudian mendapat kebijakan memungut sisa serpihan.

"Setahu saya serpihan itu biasanya dibawa kembali sisa-sisanya, terkecuali boks amunisi itu yak, kalau itu di rumah Pak Ruh (Rustiawan)," jelasnya.

Menurut Faizal, warga sipil tersebut memang dipekerjakan saat kegiatan berlangsung terhitung akhir April hingga pertengahan bulan Mei 2025.

"Khususnya pak Ruh (Rustiawan) ya, pak Ruh itu sebagai ketua atau bisa disebut koordinatornya," kata Faizal.

Baca juga: Ketakutan Ilman Tak Temukan Kakaknya Saat Tragedi Ledakan di Cibalong Garut

( TRIBUNLAMPUNG.CO.ID / TRIBUNJABAR.ID )

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved