UMKM Lampung
Jayasena Air Mineral Distribusikan 600 Dus Setiap Hari ke Seluruh Lampung
Di tengah persaingan ketat industri AMDK, satu pelaku UMKM asal Lampung Timur, hadir sebagai produsen air minum higienis yang terus berkembang.
Penulis: Riyo Pratama | Editor: Noval Andriansyah
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, Lampung Timur - Di tengah persaingan ketat industri air minum dalam kemasan (AMDK), satu pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) asal Lampung Timur, yakni CV Jayasena Air Mineral, hadir sebagai produsen air minum higienis yang terus berkembang dari desa hingga menembus pasar kota.
CV Jayasena Air Mineral merupakan anak usaha dari CV Jayasena yang berdiri pada 11 Februari 2022.
Perusahaan ini dipimpin oleh Yudha Prasetyo, B.Bus, pengusaha muda yang juga aktif di Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Kabupaten Lampung Timur.
“Kami ingin produk lokal bisa bersaing dengan merek nasional. Karena itu, kami menjaga kualitas dengan proses produksi modern dan sertifikasi resmi,” kata Yudha saat ditemui, Jumat (16/5/2025).
Air yang diproduksi Jayasena diambil dari kedalaman 90–100 meter, lalu diproses menggunakan teknologi filterisasi karbon, mikro, sinar UV, dan ozonisasi.
Produk yang dihasilkan meliputi air galon serta air mineral kemasan gelas 150 ml dan 200 ml.
Berawal dari produksi kecil di desa, Jayasena kini menjadi UMKM andalan di Provinsi Lampung. Produk-produknya telah tersebar di delapan kabupaten/kota, dengan jaringan mitra yang terus bertambah.
“Dulu kami mulai dari nol. Sekarang alhamdulillah dipercaya lebih dari 500 pelanggan, mulai dari warung kecil hingga instansi pemerintah,” ujar Yudha.
Jayasena juga membuka peluang reseller dan agen penjualan di berbagai daerah. “Kami ingin menjadi bukti bahwa UMKM bisa besar asal konsisten menjaga kualitas dan memberi manfaat,” ujarnya.
Dalam membangun usahanya, Yudha tak segan turun langsung, bahkan hingga kini masih mengantar air ke pelanggan.
“Gelas kami berasal dari Jawa Barat, kardus dari Lampung. Untuk omzet, rata-rata mencapai Rp100 juta – Rp 200 juta per bulan sebelum potongan biaya operasional,” ungkapnya.
Yudha mengaku tantangan terbesarnya adalah persaingan dengan pemain besar. Meski begitu, ia berharap UMKM di Lampung bisa terus tumbuh dengan dukungan pemerintah dan kolaborasi dengan produk lokal.
Pabrik Jayasena berlokasi di Kecamatan Labuhan Maringgai, Lampung Timur. Perusahaan ini telah mempekerjakan masyarakat sekitar dan memiliki lebih dari 500 pelanggan tetap yang tersebar di berbagai wilayah di Lampung.
“Setiap hari kami mendistribusikan sekitar 500 hingga 600 dus. Pasar utama kami rumah makan, warung, hajatan, dan kantor-kantor,” jelas Yudha.
Harga jual per dus berkisar antara Rp15 ribu hingga Rp16 ribu, tergantung jumlah pemesanan.
( TRIBUNLAMPUNG.CO.ID / RIYO PRATAMA )
Berbekal Video YouTube, Novi Hasilkan Olahan Ayam Salto Bermodalkan Rp 500 Ribu |
![]() |
---|
Owner Takir Ketan Durian Kesulitan Dapatkan Bahan Baku Berkualitas |
![]() |
---|
Takir Ketan Durian, Sensasi Makan Ketan Campur Durian Dibalut Daun Pandan, Sudah Coba? |
![]() |
---|
Owner Roti Rokez Pertimbangkan Buka Cabang di Luar Bandar Lampung |
![]() |
---|
Keunggulan Roti Rokez Satu di Antaranya Variasi Topping, Harga Mulai Rp 32 Ribu |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.