Berita Terkini Nasional

Ketua Kadin Kota Cilegon Jadi Tersangka Pemerasan Proyek Rp 5 Triliun

Tiga anggota Kadin Kota Cilegon jadi tersangka pemerasan proyek sebesar Rp 5 triliun.

Editor: taryono
Istimewa/TribunBanten.com
3 TERSANGKA - Direktorat Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Banten menetapkan tiga tersangka dalam kasus dugaan 'pemalakan' proyek senilai Rp 5 triliun di PT. China Chengda Engineering, Jumat (16/5/2025). Mereka adalah Ketua Kadin Kota Cilegon Muhammad Salim (MS), Wakil Ketua Kadin Cilegon Ismatullah (IS), dan Ketua HNSI Cilegon Rufaji Jahuri (RJ). Ketua Kadin Kota Cilegon Jadi Tersangka Pemerasan Proyek Rp 5 Triliun. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, Banten - Ketua Kadin Kota Cilegon Muhammad Salim (MS), Wakil Ketua Kadin Cilegon Ismatullah (IS), dan Ketua HNSI Cilegon Rufaji Jahuri (RJ) jadi tersangka dalam kasus dugaan penghasutan, pemerasan, dan atau perbuatan tidak menyenangkan terhadap salah satu perusahaan asing di Kota Cilegon, yaitu PT. China Chengda Engineering sebesar Rp 5 triliun.

Penetapan tersebut dilakukan oleh Direktorat Reserse Kriminal Umum (Direskrimum) Polda Banten.

Berikut sejumlah fakta mengenai penetapan tersangka ini yang dirangkum oleh Tribunnews.com.

1. Dasar Penetapan Tersangka

Dirreskrimum Polda Banten Kombes Pol Dian Setyawan mengatakan, dalam kasus ini pihaknya telah memeriksa 17 orang saksi.

"Berdasarkan hasil penyelidikan dan penyidikan Polda Banten, pada malam ini kita melaksanakan gelar perkara dan menetapkan tiga orang sebagai tersangka," ucapnya dalam konferensi pers, Jumat malam (16/5/2025).

Dasar penetapan tersangka terhadap ketiga orang itu, sambung Dian, yaitu karena mengancam dan mengintimidasi untuk meminta proyek.

Saat ini ketiganya sudah dilakukan penahanan di Rutan Polda Banten.

"Malam ini kita tahan di rutan Polda," ucapnya.

2. Peran Tersangka

Mereka diduga melakukan pemalakan terhadap perwakilan PT China Chengda Engineering, kontraktor yang memenangkan proyek pembangunan di PT Chandra Asri Alkali (CAA) senilai Rp15 triliun.

Kombes Pol Dian Setyawan berujar, ketiga tersangka mempunyai peran yang berbeda-beda.

Ia menyebut, Ismatullah berperan dalam menggebrak meja dan secara paksa meminta proyek senilai Rp5 triliun untuk Kadin tanpa melalui proses lelang ketika digelar pertemuan antara para pengusaha di Cilegon dengan PT China Chengda Engineering.

"IA (Ismatullah) juga berperan aktif dalam pertemuan dengan PT Total, subkontraktor dari PT Cengda, pada 14 April 2025," ucap Dian.

Kemudian, Rufaji Jahuri diduga berperan melakukan pengancaman akan menghentikan proyek PT Cengda jika permintaannya untuk mendapatkan bagian proyek tidak dipenuhi.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved