Wawancara Eksklusif
Komisi II DPRD Lampung Bicara Perlunya Sanitasi di Lapak Hewan Kurban
Provinsi Lampung diperkirakan membutuhkan 74.892 ekor hewan kurban, terdiri dari 19.558 ekor sapi, 26 ekor kerbau, 54.505 ekor kambing, dan 803 ekor d
Penulis: Riyo Pratama | Editor: Daniel Tri Hardanto
Kedua, kami memantau lokasi-lokasi penyembelihan agar sesuai dengan standar sanitasi.
Ketiga, kami mengawasi agar pendistribusian daging kurban tepat sasaran dan menyasar masyarakat yang benar-benar berhak. Edukasi ke masyarakat dalam hal ini juga sangat penting.
Bagaimana kebutuhan dan jumlah ketersediaan hewan kurban di Lampung?
Data saat ini sedang dikompilasi oleh Dinas Peternakan. Namun yang jelas, Lampung juga merupakan salah satu sentra peternakan, terutama di Lampung Tengah.
Saya rasa Lampung cukup mampu memenuhi kebutuhan hewan kurban.
Hanya saja, terkadang ada permintaan khusus dari masyarakat, seperti sapi-sapi berukuran besar dengan jenis tertentu. Untuk memenuhi permintaan itu, biasanya hewan didatangkan dari luar daerah.
Seperti apa keluhan masyarakat dan peternak jelang Idul Adha?
Yang jelas, menjelang Idul Adha, permintaan hewan meningkat, sehingga harga sapi, kambing, dan domba juga ikut naik.
Ini sebenarnya hal yang positif bagi para peternak. Masyarakat sebaiknya memaklumi hal ini, dan itu sah-sah saja.
Namun yang juga penting, alhamdulillah secara data, Lampung saat ini dinyatakan bebas dari PMK (penyakit mulut dan kuku). Ini patut kita syukuri.
Meski begitu, masyarakat juga harus aktif bertanya mengenai kondisi hewan kurban agar terhindar dari penyakit menular hewan yang bisa berdampak ke manusia.
Kami di DPRD juga telah mengusulkan agar jumlah dokter hewan ditambah untuk memastikan kesehatan hewan kurban.
Adakah temuan pelanggaran di lapangan selama ini?
Dalam beberapa tahun terakhir, kami masih menemukan hewan yang belum cukup umur atau dalam kondisi sakit digunakan sebagai hewan kurban.
Selain itu, ada juga masalah distribusi daging yang tidak merata. Ini menjadi perhatian serius kami agar ke depan tidak terulang.
Bincang dengan Ketum dan Sekum Kormi Lampung, Olahraga Jangan Dibatasi Usia |
![]() |
---|
Bincang dengan Kepala BPTD Kelas II Lampung Jonter Sitohang, Menuju Zero ODOL |
![]() |
---|
Pakar Hukum Unila Sebut Pemisahan Pemilu Rancu dan Membingungkan |
![]() |
---|
Hamartoni Ahadis Usung Program Puskesmas Mider di Lampung Utara |
![]() |
---|
Rektor Itera Sebut Panen Padi Bisa 3 Kali Setahun |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.