UMKM Lampung
Kopi Cangkir: Minum Kopi Premium Tak Harus Mahal
Adalah Kopi Cangkir, brand lokal UMKM di Lampung yang hadir dengan satu pesan kuat, menikmati kopi premium tak harus mahal.
Penulis: Riyo Pratama | Editor: Noval Andriansyah
Meski harganya bersahabat, kualitas tetap jadi prioritas.
Ia pun mulai beralih dari alat sangrai manual ke teknologi modern demi menjaga kualitas dan meningkatkan produksi.
“Semua proses kami tangani sendiri, dari pemilihan biji sampai pengemasan. Itu yang membuat kami bisa jaga kualitas sekaligus menekan biaya produksi,” ujarnya.
Produksi kopi dilakukan langsung dari rumahnya di Korpri, Bandar Lampung.
Namun, Fikri tak menampik ada kendala. Kenaikan harga bahan baku kopi cukup berdampak bagi pelaku UMKM seperti dirinya.
“Kalau dulu dengan modal terbatas masih bisa beli cukup banyak. Sekarang harus pintar menyiasati. Tapi saya tetap pastikan kemasan kami tetap ramah di kantong,” katanya.
Kini, Kopi Cangkir juga tercatat sebagai UMKM binaan Dinas Perindustrian Kota Bandar Lampung. Produknya telah dilengkapi izin resmi, label halal, dan berbagai sertifikat pendukung lainnya.
Dari Dapur ke Rak Oleh-Oleh
Usaha ini memang dimulai dari dapur rumahnya sendiri. Namun kini, Kopi Cangkir sudah mengisi rak-rak oleh-oleh di Palembang, Semarang, hingga Bandung. Jalan menuju sana tak mudah.
“Awalnya banyak yang ragu. Tapi begitu coba, banyak yang repeat order. Itu yang bikin kami makin percaya diri,” ujar Fikri.
Ia aktif mengikuti berbagai pameran UMKM, event kuliner, hingga bazar yang digelar pemerintah maupun swasta. Dari situ, jaringannya terus bertambah dan produk semakin dikenal.
Kini, Kopi Cangkir tak hanya menjual kopi. Fikri menjadikannya ruang edukasi bagi pelanggan. Ia membuka kelas roasting sederhana dan memperkenalkan berbagai varian kopi lokal.
“Harapan saya, UMKM kopi lain juga bisa tumbuh. Ini bukan cuma soal Kopi Cangkir, tapi juga tentang kopi Lampung dan masa depan UMKM Indonesia,” pungkasnya.
Membangun Kualitas dari Hulu – Petani, Proses, dan Rasa
“Kami percaya, kopi enak berasal dari petani yang bahagia,” kata Fikri.
Ting-Ting Jahe Suryatim, dari Dapur Rumahan Jadi Buah Tangan Favorit Wisatawan |
![]() |
---|
Berbekal Video YouTube, Novi Hasilkan Olahan Ayam Salto Bermodalkan Rp 500 Ribu |
![]() |
---|
Owner Takir Ketan Durian Kesulitan Dapatkan Bahan Baku Berkualitas |
![]() |
---|
Takir Ketan Durian, Sensasi Makan Ketan Campur Durian Dibalut Daun Pandan, Sudah Coba? |
![]() |
---|
Owner Roti Rokez Pertimbangkan Buka Cabang di Luar Bandar Lampung |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.