Berita Lampung

Khusus SMA, 75 Siswa Lampung Ikut Program Sekolah Rakyat

Pemprov) Lampung melalui Dinas Sosial (Dissos) dijadwalkan bakal mulai menjalankan proses pembelajaran sekolah rakyat

Editor: soni yuntavia
Dokumentasi Tribunlampung.co.id
SEKOLAH RAKYAT - Kadissos Lampung Aswarodi. Pemprov Lampung siapkan 75 siswa tingkat SMA untuk mengikuti Sekolah Rakyat pada tahun ajaran 2025 ini. 

Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung melalui Dinas Sosial (Dissos) dijadwalkan bakal mulai menjalankan proses pembelajaran sekolah rakyat di Lampung pada tahun ajaran 2025 ini.

Adapun proses pembelajaran sekolah rakyat di Lampung tahun ini hanya buka untuk jenjang sekolah menengah atas (SMA).

Kepala Dinas Sosial Provinsi Lampung, Aswarodi, mengatakan pihaknya telah menyiapkan tiga rombongan belajar (rombel) yang terdiri dari 75 siswa untuk mengikuti program sekolah rakyat ini.

"Kita sudah mendapatkan arahan resmi dari Kementerian Sosial yang meminta kita untuk segera melakukan rekrutmen peserta didik, Insyaallah mulai belajar tahun ajaran ini," ujar Aswarodi, Senin (2/6/2025).

Dia mengatakan, Kementerian Pekerjaan Umum telah melakukan survei sarana yang akan digunakan untuk menjadi lokasi sementara sekolah rakyat di Lampung

"Penampungan sementara yang ditetapkan adalah di kantor Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM)," kata dia.

"Untuk daya tampung yang ditetapkan itu 3 rombel dan masing-masing rombel 25, jadi seluruhnya 75 siswa," jelasnya.

Dia mengatakan, sekolah rakyat di Lampung sendiri tahun ini hanya untuk jenjang SMA, lantaran adanya keterbatasan.

Adapun proses pembelajaran ditargetkan berlangsung mulai 18 Juni 2025 mendatang.

"Dengan keterbatasan tersebut kita hanya buka untuk jenjang SMA, kita targetkan tanggal 18 Juni sudah ditetapkan SK Gubernur untuk calon peserta didik sekolah rakyat jenjang SMA," kata dia.

Aswarodi menjelaskan, sekolah rakyat sendiri merupakan program pendidikan berbasis asrama dan diperuntukkan bagi orang miskin.

"Karena sekolah rakyat adalah program pendidikan berbasis asrama dan diperuntukkan bagi orang miskin terutama yang berada di desil 1 atau 2 atau miskin eksterm, jadi kriteria nya adalah anak yang masuk ke dalam DTSN," katanya.

Selain itu, dia mengatakan jika calon siswa juga akan menjalani pemeriksaan kesehatan guna memastikan para siswa benar-benar sehat dan siap untuk mengikuti pembelajaran selama di sekolah rakyat.

"Nanti akan ada cek kesehatan jadi setelah mereka ditetapkan sebagai calon siswa maka akan dilakukan cek kesehatan untuk memastikan benar-benar sehat," ujarnya

"Kemudian, harus ada dukungan dari orang tua yang mengizinkan anaknya tinggal di asrama," kata dia.

Halaman
12
Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved