Berita Terkini Nasional

Alasan Jokowi Lebih Pilih PSI daripada PPP Menurut Pengamat Lebih Cocok

Menurut Jokowi, banyak tokoh-tokoh hebat di PPP sehingga dirinya tidak bersedia dicalonkan sebagai ketua umum.

Tribunnews.com/Jeprima
PILIHAN JOKOWI - Presiden ke-7 Joko Widodo alias Jokowi memberikan keterangan kepada wartawan di Gedung Bareskrim Mabes Polri, Jakarta, Selasa (20/5/2025). Terkini, Jokowi pilih PSI daripada PPP. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, Jakarta -  Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) menolak dicalonkan jadi Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

Menurut Jokowi, banyak tokoh-tokoh hebat di PPP sehingga dirinya tidak bersedia dicalonkan sebagai ketua umum.

"Yang di PPP saya kira banyak calon-calon ketua umum yang jauh lebih baik, yang punya kapasitas, kapabilitas, punya kompetensi. Banyak calon yang dipilih, banyak sekali,” ujar Jokowi kepada awak media, Jumat (6/6/2025).

Jokowi pun menegaskan dirinya masih memilih tetap berada di Partai Solidaritas Indonesia (PSI), meski belum ada pencalonan resmi terhadap dirinya sebagai ketua umum di partai tersebut.

“Saya di PSI saja lah,” ujarnya.

Ketika ditanya soal kemungkinan dilirik partai lain, Jokowi menjawab singkat. 

“Ya nggak tahu, di PSI saja, dicalonkan juga belum," singkatnya.

Pernyataan Jokowi ini menegaskan sikapnya yang hingga kini belum mempertimbangkan pindah ke partai lain, meskipun wacana pencalonannya sebagai ketua umum terus bergulir di sejumlah partai. 

Ketua DPW PSI Jateng Antonius Yogo Prabowo mengungkap nama Jokowi kini terus disebut-sebut menjadi calon Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI).

Terlebih dalam sebulan ke depan PSI akan menggelar Kongres Nasional pertamanya di Kota Solo, Jawa Tengah, yakni pada Juli 2025.

Yogo juga menilai Jokowi tak keberatan jika namanya masuk dalam bursa caketum PSI.

"Nama Pak Jokowi mulai disebut-sebut jelang kongres. Kemarin di rumah beliau, yang saya tangkap beliau tidak keberatan," ujar Yogo, Senin (2/6/2025), dilansir Tribun Network.

Namun, menurut Yogo, hingga kini Jokowi masih melakukan pertimbangan matang soal maju tidaknya ia menjadi caketum PSI.

Itu karena memang Jokowi selama ini dikenal tidak pernah buru-buru dalam memutuskan sesuatu.

"Kami menghormati juga keputusan beliau, beliau semua coba dipertimbangkan dan dihitung, tidak buru-buru memutuskan 'oke saya masuk.'"

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved