Berita Terkini Nasional
Pengakuan Mengejutkan Begal yang Menewaskan Driver Ojol di Sleman, Terlilit Pinjol
Polisi akhirnya berhasil menangkap pelaku begal driver ojol tersebut, seorang pemuda berinisial BPU (27) warga Kalasan, Sleman.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, Sleman - Pengakuan mengejutkan begal yang membunuh driver ojol (ojek online) di Tamanmartani, Kalasan, Kabupaten Sleman.
Polisi akhirnya berhasil menangkap pelaku begal driver ojol tersebut, seorang pemuda berinisial BPU (27) warga Kalasan, Sleman.
Pelaku begal driver ojol ini ditangkap polisi pada 7 Juni 2025 di rumahnya.
Saat ditangkap pelaku mengaku menganiaya driver ojol dalam pembegalan hingga akhirnya meninggal dunia.
Aksi keji pemuda tersebut karena terdesak utang pinjaman online (pinjol).
"Motif pelaku ini, karena si pelaku terlilit utang pinjaman online," kata Kapolsek Kalasan, AKP Mujiyanto, Jumat (13/6/2025).
Atas perbuatannya, pelaku saat ini ditahan dan disangka melanggar pasal 365 ayat (3) KUHpidana dengan ancaman hukuman maksimal 15 tahun penjara.
Sedangkan korban begal yang terjadi pada 3 Juni dini hari ini adalah seorang driver ojol bernama Anggy Darmiansyah, 41, warga Kalasan, Sleman.
Kronologi kejadian bermula ketika korban menerima orderan ojek online dengan titik penjemputan di wilayah Proliman, Kalasan dengan tujuan Temanggal, Purwomartani, Kalasan.
Sesampainya titik penjemputan, korban dihampiri pemesanan yang sekaligus pelaku. Setelah dijemput, korban mengantar pelaku menuju lokasi yang dituju sesuai pesanan.
Semula korban akan mengambil jalan Jogja- Solo lalu langsung ke Temanggal.
Namun pelaku meminta ke jalan yang lebih sepi di jalan Dusun Tawang, Tamanmartani. Saat perjalanan di tempat sepi pelaku langsung menyekap korban dari belakang dengan pisau dapur.
Karena disekap, korban menghentikan laju kendaraan dan mencoba melawan. Namun pelaku langsung menusukkan pisau dapur ke perut korban hingga keduanya terjatuh ke tanah.
Saat itu pelaku mengambil paksa handphone dari saku korban. Korban sempat berusaha mempertahankan barang miliknya, melawan, hingga pisau pelaku jatuh.
Akan tetapi pelaku ternyata masih mempunyai senjata. Pelaku mengambil cutter dari sakunya, lalu mengayun-ayunkan ke arah korban.
Cutter tersebut mengenai bahu dan lengan sebelah kanan korban. Setelah mendapatkan handphone dan melukai korban, pelaku langsung melarikan diri.
Panit Reskrim Polsek Kalasan, Ipda Ritantoko Wicaksono mengatakan, saat ditodong, antara korban dan pelaku sebenarnya sempat komunikasi mencoba negosiasi.
Korban bertanya, maunya pelaku apa dan akan diberi. Tetapi ketika ada perlawanan hingga keduanya terjatuh, pelaku panik.
"Si pelaku panik akhirnya membabi buta dengan mengayunkan cutter," katanya.
Akibat kejadian itu, korban mengalami luka tusukan dibagian perut. Kemudian sejumlah luka sayatan dibagian lengan hingga bahu.
Korban juga terluka dibagian tangan dan jari ketika berusaha memegang pisau namun ditarik pelaku.
"Ada luka dijari karena pisau sempat dipegang dan ditarik, sehingga jari robek," terangnya.
Dihadapan petugas dan awak media, pelaku BPU mengaku nekat melakukan itu karena mempunyai hutang Rp 2 juta rupiah.
Ia berdalih hutang tersebut punya teman. Nama dirinya dipakai teman untuk pinjam uang. Tetapi temannya justru ditangkap polisi karena kasus narkoba.
"Nama saya dipakai teman pinjam uang dan teman ditangkap polisi karena narkoba dan saya dikejar debt collector," akunya
( Tribunlampung.co.id / TribunJogja.com )
Nasib Kakak Adik Terpaksa Gantian Seragam Sekolah, Tak Mampu Beli Baru |
![]() |
---|
Tak Terima Istrinya Difoto Kurir Paket COD, Suami Malah Bacok Pak RW |
![]() |
---|
Terkuak Motif Pembunuhan Pengantin Baru di Kebun Sawit |
![]() |
---|
Pengakuan Mengejutkan Kepala SMA PL Yosef, Wapres Gibran Tak Pernah Sekolah di Sana |
![]() |
---|
Dosen Ribut dengan Tetangga hingga Guling-guling di Tanah, Kini Ajukan Resign |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.