Hampir Capai 90 Persen Calon Siswa SMA Unggulan Nilainya di Bawah 50

Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung - 3.863 calon siswa SMA unggulan dari 35 sekolah di Provinsi Lampung mengikuti TKA (Tes Kompetisi Akademik). Hasilnya, nilai di bawah 50 mencapai 89,66 persen.

"Calon siswa yang meraih nilai di bawah 50 angkanya mencapai 89,66 persen, sementara itu nilainya di atas 50 hanya 10,34 persen," kata Kadisdikbud Lampung, Thomas Amirico, Senin (16/6/2025). 

Ia mengatakan, proses penerimaan murid baru melalui jalur prestasi telah selesai dilaksanakan.

Kemudian pada 14 Juni 2025 telah serentak diumumkan di 35 SMAN unggulan. 

"Semua ini menjadi peringatan bagi semua orang, ini menjadi catatan bagi satuan pendidikan tingkat SMP untuk mengubah pola pendidikan," kata Thomas. 

Ia mengatakan, jangan terlalu mudah memberikan nilai, karena ternyata nilai yang tinggi 90-95, ternyata saat tes kompetensi ada yang nilainya 10-20, bahkan ada yang nol nilainya. 

"Ini menjadi keprihatinan bersama bagaimana untuk ke depan secara objektif melakukan pembenahan, dan penilaian secara profesional bukan subjektif," kata Thomas.

Ia mengatakan, pihaknya menekankan jangan karena kedekatan emosional, orangtuanya baik mungkin memberikan sesuatu. Sehingga nilainya di-up untuk menjadi salah satu syarat ketika ingin sekolah di SMAN unggulan. 

SPMB jalur prestasi dengan urutan nilai tertinggi berdasarkan ranking itu yang diterima. 

Akan tetapi faktanya menyedihkan bahwa anak-anak yang basis nilai rapornya besar, ternyata pada saat uji basis rapor dengan nilai kompetensinya tidak sesuai. 

"Nilai kompetensinya itu kan langsung kami umumkan melalui layar videotron. Kemarin yang mendaftar sebanyak 7.000 calon siswa dengan kuota sebanyak 3.863 siswa untuk 35 sekolah unggulan," kata Thomas. 

SPMB jenjang SMAN unggulan jalur prestasi dibuka pada 4-5 Juni 2025 untuk pendaftaran online, sekaligus verifikasi dan validasi dokumen, verifikasi faktual berkas. 

Tes kemampuan akademik (TKA) pada 11-12 Juni 2025, dan akan diumumkan pada 14 Juni 2025. Sementara pendaftaran ulang pada 14-15 Juni 2025. 

Kalau SPMB SMAN jalur prestasi masih ada tiga jalur yang memungkinkan yakni jalur afirmasi, domisili, dan mutasi. 

"Tetapi kalau yang reguler di luar sekolah unggulan itu masih empat jalur ada jalur prestasi, afirmasi, domisili, dan mutasi," kata Thomas. 

Kemudian ada yang komplain terkait dengan juknis syarat, itu berdasarkan ketentuan permendikbud, pihaknya hanya menyesuaikan di daerah. 

"Seperti KK (Kartu Keluarga) paling singkat satu tahun karena kami akan verifikasi. Jangan sampai nanti ada yang memanipulasi atau menitipkan calon siswa dalam KK di daerah situ supaya bisa mendaftar lewat jalur domisili, itu kalau bisa kita hindari," kata Thomas. 

Ia mengatakan, juknis itu berdasarkan permendikbud yang disesuaikan dengan pergub supaya bisa dilaksanakan tahun ini. 

"Pelaksanaan SPMB SMAN reguler pada hari pertama ini banyak yang gaduh dan minta tolong. Alhamdulillah, saya bersyukur, bahwa kemarin itu ada masalah terkait dengan SPMB di SMAN 9 Bandar Lampung," kata Thomas.

"Akan tetapi pihaknya sudah diskualifikasi anaknya, ternyata ranking paralelnya diatur di SMP. Jadi kami dapat laporan, langsung kami diskualifikasi," kata Thomas. 

Dengan dia langsung diumumkan itu lebih fair dan transparan, hal itu juga bisa merangsang bahwa ke depan anak-anak SMP itu harus lebih kompetitif. 

"Mereka kan mesti belajar nih, kalau hanya sekadar mengandalkan nilai rapor, nggak bisa ke depan, harus mengandalkan tes kemampuan akademik juga," kata Thomas. 

Ia mengatakan, ke depan, guru-guru yang ada di SMP, itu tidak sembarang memberikan nilai karena kedekatan dengan siswa. 

"Kami berharap mereka memberikan nilai secara efektif, dan bagaimana mengubah pola pengajaran yang lebih adaptif, bisa diterima oleh siswa," kata Thomas. 

Karena jujur banyak guru terlalu bermurah hati memberikan nilai tinggi berdasarkan kedekatan emosional.

Kedekatan dengan orangtua yang baik atau dalam tanda kutip memberikan sesuatu sehingga nilainya di up. 

"Mudah-mudahan dengan rilis hari ini menjadi catatan bagi Disdikbud Kabupaten atau Kota untuk melakukan perubahan," kata Thomas. 

Pihaknya menyediakan total 87.052 kursi dalam pelaksanaan SPMB 2025, terdiri dari 54.326 untuk SMA dan 32.726 pada SMK negeri di 15 Kabupaten kota. (Tribunlampung.co.id/Bayu Saputra)