Berita Terkini Nasional

Anak yang Lehernya Dirantai Ayah ternyata Memiliki IQ di Atas Rata-rata

Hal itu diketahui setelah psikolog dari UPTD PPA melakukan pendampingan anak yang diduga alami kekerasan dari ayahnya itu.

Istimewa/TribunSumsel.com
SOSOK PELAKU - Pelaku Idham Alfarisi saat diamankan di Polsek Rambutan, Senin (23/6/2025). Kasat Reskrim Polres Banyuasin AKP Teguh Prasetyo mengungkapkan perkembangan kasus anak yang lehernya dirantai oleh sang ayah di Sumsel. Anak yang lehernya dirantai ayah ternyata memiliki IQ di atas rata-rata. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, Sumsel - Fakta mengejutkan anak yang lehernya dirantai ayah ke tralis ternyata mempuyai IQ di atas rata-rata.

Hal itu diketahui setelah psikolog dari UPTD PPA melakukan pendampingan anak yang diduga alami kekerasan dari ayahnya itu.

Ternyata anak tersebut tergolong pintar dengan rasa ingin tahu tinggi.

Namun sang ayah justru malah kualahan menangani anaknya tersebut hingga merantai lehernya. 

Alhasil sang ayah harus berurusan dengan polisi atas perbuatannya itu.

Diketahui peristiwa ini terjadi di Kecamatan Rambutan, Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan.

Kasat Reskrim Polres Banyuasin AKP Teguh Prasetyo mengungkapkan perkembangan kasus bocah berinisial MAN (7) yang lehernya dirantai oleh sang ayah Idham Alfarisi (43).

Hal tersebut disampaikannya dalam acara Kompas Malam di Kompas TV pada Rabu (25/6/2025).

"Sedang kami lakukan upaya-upaya terhadap terduga pelaku tersebut, namun demikian karena memang ancaman hukuman yang kurang dari 5 tahun sehingga tidak bisa dilakukan penahanan sehingga tadi seperti yang disampaikan bahwa kami berdayakan wajib lapor terhadap yang bersangkutan ini," ucap Teguh.

Ia lantas menyebut bahwa korban sudah dilakukan pendampingan dan konseling dari tim UPTD PPA Provinsi Sumatera Selatan dan UPTD PPA Kabupaten Banyuasin yang mana juga terdapat seorang psikolog di dalam tim tersebut.

Menurut Teguh, ada beberapa poin yang disampaikan oleh tim UPTD bahwa korban merupakan anak yang tergolong pintar dengan rasa ingin tahu yang tinggi. 

"Kemudian yang kedua klasifikasi destriktif IQ anak ini tersebut dengan nilai 110 yang termasuk dia tingkatan tinggi di atas rata-rata." 

"Kemudian tidak ditemukan adanya tanda-tanda trauma pada anak tersebut," sambung Teguh.

Diberitakan sebelumnya, korban yang lehernya dirantai oleh sang ayah di teralis jendela sudah menjalani pemeriksaan visum.

Hasilnya ialah tak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved