Berita Terkini Nasional

Video Viral Nenek "Dibuang" Dua Anak di Griya Lansia Malang, Sri Rahayu: Kami Hanya Menitipkan

Viral di media sosial video yang menyebut dua anak telah "membuang" ibu kandung mereka, Nasikah (74), ke Griya Lansia Husnul Khatimah, Malang.

Editor: Teguh Prasetyo
Dok Tim Purnomo
VIDEO VIRAL - Mbah Nasikah bersama kedua anaknya, Sri Rahayu dan Fitriya saat dijenguk IPDA Purnomo, Sabtu (28/6). Kisah Mbah Nasikah yang dititipkan di Griya Lansia Husnul Khatimah, Malang, Jawa Timur viral di media sosial. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, MALANG - Masyarakat Indonesia dihebohkan dengan kisah dua perempuan asal Surabaya, Fitriya dan Sri Rahayu (42), yang mendadak jadi sorotan setelah unggahan video di media sosial yang menyebut keduanya telah "membuang" ibu kandung mereka, Nasikah (74), ke Griya Lansia Husnul Khatimah, Malang.

Unggahan itu dibagikan oleh Ketua Yayasan Griya Lansia, Arief Camra.

Pada video yang viral tersebut, ia menulis, “Dua anak kandung buang ibunya ke Griya Lansia, Sidoarjo, Jumat 27 Juni 2025.

Jangan nangis dengan berita ini… dalam draft yang ditandatangani, jika beliau ini tutup usia, maka dua anaknya nggak perlu dikabari.”

Pernyataan itu memicu gelombang kritik dari warganet.

Fitriya dan saudaranya pun menerima hujatan karena dianggap menelantarkan ibunda mereka.

Namun, Fitriya membantah tudingan tersebut. Ia menjelaskan bahwa niat mereka bukanlah membuang, melainkan menitipkan sang ibu agar mendapat perawatan yang layak.

Ia pun berjanji akan rutin menjenguk sang ibu.

“Emak dan adik saya enggak betah, minta balik ke Babatan. Karena di sana sudah tidak ada tanah, maka emak saya ngekos,” ujar Fitriya saat diwawancara Kompas.com, Senin (30/6/2025).

Menurut penuturannya, keluarga besar Nasikah sebelumnya tinggal di kawasan Babatan, Surabaya.

Namun, akibat terlilit utang, tanah milik keluarga dijual dan mereka kemudian menempati rumah di Kecamatan Mojo.

Nasikah merasa tidak betah tinggal di sana dan memilih mengontrak rumah di Babatan.

Saat masih sehat, Nasikah biasa bekerja mencabut rumput di lahan dekat tempat tinggalnya.

Namun, kondisi fisiknya memburuk sepulang bekerja hingga ia tak lagi mampu berjalan.

“Terus ibu saya bawa pulang ke Mulyorejo, ke rumah saya. Lah di sana ibuku suka ngesot (merangkak) ke luar rumah sampai mau keluar jalan raya. Digendong balik lagi ke rumah, gitu terus,” kenangnya.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved