Berita Terkini Nasional

Motif Suami di Prabumulih Tega Bunuh Istrinya Sendiri

Sandra Saputra (28) tega bunuh istrinya, Lidia Kristina (22) dan menganiaya adik iparnya yang mencoba membantu  korban.

Editor: taryono
Kolase Tribunsumsel.com/Edison
PEMBUNUHAN ISTRI: Korban Lidia Kristina semasa hidupnya (kiri) dan pelaku Sandra Saputra saat diamankan polisi, Kamis (3/7/2025). Terungkap alasan sebenarnya Sandra Saputra (28) nekat melakukan pembunuhan terhadap istrinya, Lidia Kristina (22), yang sudah ditalaknya. Tak hanya membunuh istri, Sandra juga menebas tangan adik iparnya yang mencoba membantu Lidia. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, Prabumulih - Sandra Saputra (28) tega bunuh istrinya, Lidia Kristina (22) dan menganiaya adik iparnya yang mencoba membantu  korban.

Motifnya, pelaku cemburu jika istrinya yang telah menalaknya tersebut memiliki pacar atau pria idaman lain.

Peristiwa terjadi di rumah mertuanya di Jalan Anggrek RT 01 RW 02 Kelurahan Anak Petai Kecamatan Prabumulih Utara Kota Prabumulih, pada Kamis (3/6/2025) sekitar pukul 01.30 WIB.

Sandra pun menceritakan kronologi ia melakukan pembunuhan terhadap sang istri serta menebas tangan adik iparnya.

"Kami pisah sudah 2 bulan dan istri saya talak secara agama tapi proses di pengadilan agama belum," ungkap Sandra ketika diwawancarai di Unit PPA Satreskrim Polres Prabumulih, Kamis (3/7/2025).

Sandra mengatakan, setelah ditalak sang istri kemudian merantau ke Batam dan bekerja di sana.

Di Batam, Sandra menduga jika istrinya tersebut memiliki pacar atau pria idaman lain.

Pria yang akrab dipanggil Candra itu mengatakan, beberapa hari lalu ia merayu sang istri untuk pulang ke kota Prabumulih dengan alasan sang anak akan merayakan ulang tahun tepat pada 7 Juli 2025.

"Selain itu saya suruh pulang karena anak mau sunat, semestinya hari ini anak kami disunat," ungkap Candra.

Namun, saat di rumah, ia yang telah lama tak berhubungan suami istri kemudian merasakan ketertarikan kembali.

Kemudian ia berusaha membujuk dan memeluk Lidia.

"Dia tidak mau, malahan dia video call dengan pria lain. Saya terus dekat dia agar tidak jadi video call, sampai terjadi ribut," jelasnya.

Setelah ribut, Lidia kemudian membangunkan adiknya NR untuk minta diantar ke rumah nenek di kawasan Dusun Prabumulih, Kecamatan Prabumulih Barat.

"Saat itu masih ribut, saya berusaha halangi dia pergi. Karena kesal, saya ke dapur ambil parang yang biasa dipakai untuk panen sawit di pintu dapur, lalu saya tebas di bagian leher," katanya seraya mengatakan lupa berapa kali.

Adik tirinya yang berusaha menolong kemudian ditebas juga oleh pelaku beberapa kali hingga pergelangan tangan anak di bawah umur itu putus.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved