Plt Kadispar Pesawaran Sebut Ada Ketimpangan Penarikan PAD di Sistem dan Kondisi Lapangan

Tribunlampung.co.id, Pesawaran - Plt Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Pesawaran Jayadi Yasa mengungkapkan adanya ketimpangan antara data penarikan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor pariwisata dengan kondisi nyata di lapangan. 

“Kalau dilihat dari jumlah kunjungan dan aplikasi Sapda memang ada ketimpangan, ketidaksesuaian,” ujar Jayadi, Kamis (10/7/2025). 

“Sistem aplikasi pendataan destinasi (Sapda) ini kan basisnya untuk penarikan PAD, tapi saya melihat tidak sesuai dengan kondisi real di lapangan. Pasti ada kendala, ini sedang kita urus bersama,” paparnya.

Pihaknya saat ini tengah melakukan evaluasi menyeluruh terhadap Standar Operasional Prosedur (SOP), target-target capaian, serta realisasi PAD yang mengalami penurunan drastis. 

PAD dari sektor pariwisata tercatat turun dari sebelumnya 9 persen menjadi hanya 3 persen.

Pada 2023, target PAD sebesar Rp5 miliar dan realisasi sebesar Rp 487 juta, dengan capaian hanya 9,75 persen. 

Tahun 2024 mencatat realisasi terendah dalam empat tahun terakhir, yakni hanya Rp160 juta dari target Rp 5 miliar atau setara 3,22 persen.

Jayadi menekankan bahwa seluruh sistem, termasuk aplikasi pencatat kunjungan wisatawan seperti SAPDA yang sedang dikaji ulang. 

“Kita belum bisa menyimpulkan program Sabda ini berhasil atau tidak. Sekarang masih dalam proses evaluasi,” ujarnya.

“Dengan sisa waktu yang ada, kami akan lakukan percepatan untuk mendorong sektor pariwisata,” pungkas Jayadi.

(Tribunlampung.co.id/ Oky Indrajaya)