Berita Terkini Nasional
Terungkap dari Pencurian Kotak Amal Masjid, 3 Anak Dirantai Tak Dapat Makan Layak
Keadaan itu ternyata yang mendorong MAF (11) mencuri kotak amal masjid di Desa Mojo, Kecamatan Andong, Kabupaten Boyolali.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, Boyolali - Terbongkar dari pencurian kotak amal masjid kondisi tiga anak dirantai hingga tak dapat makan layak.
Keadaan itu ternyata yang mendorong MAF (11) mencuri kotak amal masjid di Desa Mojo, Kecamatan Andong, Kabupaten Boyolali.
Awalnya MAF tepergok mondar-mandir di masjid pada Minggu (13/7/2025) dini hari 01.30 WIB.
Menurut Kepala Desa Mojo, Bagus Muhammad Mukhsin, MAF mengambil uang kotak amal di masjid Darussalam di Desa Kacangan, Kecamatan Andong.
Lantas anak itu kemudian diantar warga pulang.
Namun warga malah dibuat terkejut saat sampai di rumah.
Ternyata ada tiga anak lainnya dalam kondisi tidur di luar ruangan dengan kaki dirantai.
MAF dan tiga anak lainnya itu tinggal di rumah milik SP (65), warga Dukuh Mojo RT 13 RW 05, Kecamatan Andong, berasal dari luar daerah.
Selain MAF yakni adiknya VMR (6). Serta SAW (14) dan IAR (11) yang merupakan kakak beradik dari Kabupaten Semarang.
Keempatnya tidak disekolahkan di sekolah formal.
SAW dan IAR baru tinggal di rumah itu selama setahun.
Sementara, MAF dan adiknya sudah 2 tahun.
"Anak-anak itu mengaku hanya diberi singkong rebus selama sebulan terakhir. Mereka tak pernah diberi nasi oleh pemilik rumah, SP," jelasnya.
“FAF mencuri kotak amal karena tak tega melihat adiknya kelaparan dan berniat membeli makanan,” imbuhnya.
Nasib Ibu Lehernya Dirantai Anak Kandung di Tengah Hutan
Kasus ibu dirantai anak kandung di tengah hutan disorot pengacara Hotman Paris.
Hotman Paris geram hingga meminta polisi cepat bertindak.
Diketahui, ibu di Kecamatan Petir, Kabupaten Serang yang lehernya dirantai oleh anak kandungnya itu bernama Ani.
Ani dirantai di tengah hutan, tanpa ada tempat berlindung sama sekali.
Saat hujan Ani akan basah kuyup.
Rantai yang melingkar di leher Ani hanya sepanjang 1 meter, hal tersebut menyebabkan wanita tua itu tak bisa bergerak dengan bebas.
Dikutip dari Tribun Jateng, saat pertama kali ditemukan oleh seorang warga bernama Andri, Ani bahkan tak mengenakan pakaian dengan layak.
Ani hanya mengenakan pakaian dalam yang sangat lusuh.
Merasa iba dengan Ani, Andri lalu memberikan makanan dan membangun tenda sederhana agar wanita tersebut bisa berteduh.
Berkat Andri, berita soal penderitaan Ani sampai ke telinga perangkat desa dan relawan Detik Asa, Asril.
"ODGJ tersebut akan kita evakuasi, kita sudah berada di Puskesmas," ucap relawan DetikAsa Asril, dikutip TribunJakarta dari YouTube Detik Asa.
Pihak puskemas menjelaskan, Ani berasal dari Lampung, ia lalu diantarkan pihak keluarga ke anaknya yang menetap di Kecamatan Petir.
Bukannya dirawat, anak Ani malah melakukan pemasungan tak manusiawi terhadap ibu kandungnya tersebut.
"Dipulangkan dari Lampung, diantar ke anaknya yang ada di sini, kemudian mungkin karena merasa terganggu, akhirnya dilakukan pasung," ucap pihak Puskesmas Kecamatan Petir.
Lurah, Camat, dan pihak puskemas bersama relawan Detik Asril kemudian mendatangi hutan tempat pemasungan Ani.
Camat setempat menjelaskan Ani baru sekitar lima hari dirantai lehernya.
Ani diduga kerap mengamuk dan merusak rumah keluarganya.
"Baru beberapa hari, sekitar lima hari, kalau enggak begini, rusak semua rumah warga, rumah keluarganya," ucap camat.
"Kami tidak menyalahkan pihak keluarga mungkin memang sampai situ kemampuannya, tapi untuk saat ini pasung sudah tidak boleh," imbuh relawan Detik Asa.
Masuk ke dalam tenda, relawan Detik Asa kemudian berusaha mengajak Ani berbincang.
Ani tampak menyambut Asril dengan ramah.
"Saya Asril saya akan membantu ibu, mengeluarkan ibu dari tempat ini. Ini apa bu?" tanya ucap Asril.
"Ini rantai," ucap Ani.
Ani lalu menjelaskan ia mengamuk dan melakukan perusakan karena kesal kerap diledek terkait kondisi matanya.
Ani terlihat merespon setiap pertanyaan relawan dengan baik.
"Pada saat hujan ibu kehujanan, saat panas, ibu kepanasan, ini rantai hanya 1 meter, ibu tidak bisa kemana-mana," ucap Asril.
Sementara itu pihak keponakan Ani, Alfiah mebeberkan alasan mengapa anak wanita tersebut tega merantai leher ibu kandungnya sendiri.
"Kenapa ibu Ani dipasung di tengah hutan dan di pinggir kali?" tanya Asril.
"Bibinya ngamuk, merusak rumah, saya mau dipukulin, jadi dipasung," jawab Alfiah.
"Takut lepas makanya dirantai di leher," imbuhnya.
Asril kemudian menngutarakan maksudnya kepada Alfiah, yakni mengevakuasi Ani ke yayasan untuk penderita ODGJ.
"Ibu Ani aku kita evakuasi, akan kita bawa ke yayasan," ucap Asril.
"Setuju, Alhamdulillah, terimakasih," imbuh Alfiah.
Rantai yang mengikat leher Ani, kemudian berhasil dilepaskan oleh relawan dan pihak desa.
Saat rantainya terlepas, Ani menangis haru.
Ia beberapa kali terdengar menjerit memanggil ayahnya.
"Bapak,bapak," ucap Ani pilu.
Saat di bawa relawan ke yayasan menggunakan ambulans, senyum merekah di wajah Ani.
Ani tampak sangat bahagia.
Sementara itu, pengacara ternama Hotman Paris marah melihat seorang ibu di Serang lehernya dirantai oleh anak kandungnya.
Hotman Paris mulanya tampak mengunggah video yang merekam saat ibu yang diketahui bernama Ani tersebut dievakuasi relawan Detik Asa.
Terlihat terpasang rantai di leher Ani.
Ani dirantai anaknya sendiri di tengah hutan di Kecamatan Petir, Kabupaten Serang Banten, karena disebut kerap mengamuk dan merusak.
Namun kenyataanya saat dihampiri relawan, Ani nampak tenang dan bisa diajak berkomunikasi.
Hotman minta polisi turun tangan terkait tindakan tak manusiawi anak terhadap ibu kandungnya tersebut.
Hotman Paris menilai tindakan anak Ani termasuk ranah pidana.
"Ayok Polisi tangkap pelakunya!
Ini tindak pidana! Wilayah Polres mana ini! Hotman 911 mohon agar polisi tangkap pelaku," tulis Hotman Paris.
Tak cuma sekali, Hotman Paris menyoroti kasus ibu di Serang yang lehernya dirantai.
Hotman Paris kembali berharap polisi dapat segera bertindak.
"Polisi Banten Polres Serang agar menyelidiki kasus ini," tulis Hotman Paris geram.
( Tribunlampung.co.id/ TribunJatim.com )
Siswi SMA Tewas Tertabrak Mobil Kapolres saat Mengendarai Motor Menyeberang Jalan |
![]() |
---|
9 Tahun Pacaran Tak Dinikahi Wanita Tuntut Ganti Rugi Mantan Kekasih Rp 1 Miliar |
![]() |
---|
Kronologi Kasus Kacab Bank BUMN Tewas, 15 Orang Terlibat Pembunuhan |
![]() |
---|
427 Murid Keracunan setelah Santap MBG Menu Bakso, Jagung dan Mi |
![]() |
---|
Modus Sebenarnya Bripda Alvian Bunuh Putri Apriyani masih Didalami |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.