Berita Terkini Nasional

Pengakuan Mengejutkan Terduga Pelaku Judi Togel, Diperas Oknum Penyidik

Dugaan pemerasan oknum penyidik polisi tersebut diungkap langsung oleh kakak terduga pelaku judi togel.

Istimewa
ILUSTRASI BB TOGEL - Sorang kakak dari terduga pelaku judi togel mengungkap informasi mengejutkan, adiknya diduga diperas oknum penyidik polisi agar kasusnya diberhentikan. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, Sulawesi Selatan - Pengakuan mengejutkan pelaku judi togel diperas oknum penyidik membuat gempat Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan.

Dugaan pemerasan oknum penyidik polisi tersebut diungkap langsung oleh kakak terduga pelaku judi togel.

Kakaknya bernama Marsidi mengungkap permintaan uang oknum penyidik polisi untuk menghentikan kasus sang adik, Asikin (61).

Kakak kandung Asikin itu menyampaikan langsung informasi tersebut kepada wartawan, Selasa (15/7/2025).

Dugaan pemerasan ini menyeret nama seorang penyidik polisi berinisial Aiptu H Rahman, yang diduga meminta uang puluhan juta rupiah agar proses hukum terhadap Asikin dihentikan.

Menurut Marsidi, oknum penyidik awalnya meminta uang sebesar Rp30 juta agar adiknya dilepaskan. 

Namun jumlah tersebut kemudian dinaikkan menjadi Rp50 juta dengan alasan permintaan tambahan dari atasan.

“Pertamanya Rp30 juta, setelah disiapkan disuruh tambah jadi Rp50 juta. Katanya atas nama Kasat,” ungkap Marsidi melalui sambungan telepon.

Uang itu, kata Marsidi, rencananya akan dibagi dua antara keluarga Asikin dan pihak yang disebut sebagai bandar togel.

Masing-masing diminta menyiapkan Rp15 juta.

Ditangkap Saat Mencatat Nomor Togel
 
Asikin ditangkap pada 2 Juli 2025 di sebuah rumah di Kecamatan Bantaeng saat sedang mencatat daftar pemasang togel.

Total ada 12 orang yang diamankan polisi. Dua orang dipulangkan karena tidak terbukti terlibat praktik judi.

“Adikku dan sembilan orang itu cuma tukang pasang-pasang, ada tukang becak pasang Rp2 ribu, Rp3 ribu, semua ditangkap termasuk tuan rumah,” tutur Marsidi.

Yang mengherankan, menurut Marsidi, sosok bandar togel justru tidak ikut ditangkap dan hingga kini belum diketahui keberadaannya.

“Kata polisi, tunggu ketemu bandarnya dulu baru adikku bisa keluar. Tapi sampai hari ini sudah 13 hari belum keluar juga,” katanya.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved