Dugaan Korupsi di Kemendikbud Ristek

Anggota DPRD Lampung Minta Disdikbud Kooperatif Terkait Bantuan Chromebook

Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Lampung diminta untuk bersikap kooperatif dan turut serta mengidentifikasi bantuan laptop Chromebook.

Penulis: Riyo Pratama | Editor: Noval Andriansyah
Tribunlampung.co.id/Riyo Pratama
DIMINTA KOOPERATIF: Anggota Komisi V DPRD Lampung, M Junaidi. Pria yang akrab disapa Bung Adi tersebut meminta Disdikbud Lampung untuk bersikap kooperatif dan turut serta mengidentifikasi bantuan laptop Chromebook di sekolah-sekolah. Hal tersebut disampaikannya menanggapi kasus dugaan korupsi Chromebook di Kemendikbud Ristek. 

"Sampai saat ini semua perangkat masih rutin digunakan dan fungsinya masih normal," ujar Erdi, Kamis.

Ia menambahkan, Laptop Chromebook ini biasanya digunakan guru untuk fasilitas pembelajaran, Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK), ulangan atau ujian, dan kadang juga dipakai siswa untuk belajar kelompok.

"Proses penggunaannya harus masuk akun belajar, bisa punya guru bisa juga punya siswa, dan harus terhubung internet," jelasnya.

Pada awal semester seperti sekarang, Chromebook sering digunakan guru untuk membuat modul belajar atau Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), bahkan ada unit yang dibawa pulang guru. 

"Total di sekolah kami guru ada sekitar 40 orang, jadi mereka bergantian menggunakan laptop itu," tambah Erdi. 

Menurutnya, penggunaan Chromebook ini sangat membantu, terutama bagi para guru.

"Untuk siswa yang menggunakan laptop itu juga bisa kita kontrol, karena untuk membuka situs internet itu ada batasan yang bisa diakses," pungkasnya.

Di tempat terpisah, Kepala SDN 2 Way Halim Permai, Sri Mulyani mengungkapkan, sekolahnya menerima 15 unit Chromebook merk Axioo pada tahun 2021, langsung dari pemerintah pusat.

"Saat ini unitnya masih ada semua, fungsinya alhamdulillah masih baik," kata Sri Mulyani, Kamis.

Ia menyebut, kecepatan internetnya sama saja dengan laptop biasa, menyesuaikan dengan kecepatan internet yang tersedia. Adapun penggunaan Laptop Chromebook disesuaikan kebutuhan, bisa seminggu sekali, lebih, atau bahkan sebulan tiga kali.

"Kegunaannya paling utama untuk ANBK, GTK (guru dan tenaga kependidikan), media pembelajaran, pernah dipakai PPG (Pendidikan Profesi Guru), pernah juga dipakai siswa untuk ikut Olimpiade," rinci Sri Mulyani.

"Paling sering dipakai untuk ANBK, sama dipakai guru untuk alat media pembelajaran atau urusan administrasi," imbuhnya.

Sri Mulyani menegaskan, keberadaan Chromebook ini sangat membantu sekolahnya.

"Sejak ada Chromebook ini sekolah kami jadi lebih mandiri, karena kami tidak perlu meminjam lagi untuk kegiatan yang memerlukan laptop," tutupnya.

Sementara itu, Nining, Kepala Sekolah Taman Kanak-Kanak Bina Balita di Jalan Gria Nirmala, Way Halim, Bandar Lampung, menuturkan bahwa sekolahnya hanya menerima satu unit Laptop Chromebook merk Zyrex.

Halaman
123
Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved