Dugaan Korupsi di Kemendikbud Ristek

Laptop Chromebook di Sekolah yang Ada di Lampung Masih Berfungsi Baik

Sejumlah sekolah di Bandar Lampung masih menggunakan Laptop Chromebook untuk kegiatan administrasi maupun media penunjang pembelajaran.

Penulis: Hurri Agusto | Editor: Noval Andriansyah
Tribunlampung.co.id/Hurri Agusto
MASIH BERFUNGSI: Guru penanggung jawab Chromebook di SMPN 43 Bandar Lampung, Erdi Susanto, saat mengoperasikan laptop Chromebook, Kamis (17/7/2025). Erdi mengungkap, SMPN 43 Bandar Lampung menerima 15 unit Chromebook merk Zyrex beserta perangkat Wifi, Harddisk, dan proyektor pada tahun 2022. Hingga kini, Erdi mengklaim, seluruh unit masih berfungsi dengan baik dan digunakan secara bergantian antarguru. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, Bandar Lampung – Di tengah kasus dugaan korupsi dalam program pengadaan 41.703 unit Laptop Chromebook oleh Kejaksaan Agung (Kejagung), sejumlah sekolah di Bandar Lampung masih menggunakan perangkat ini untuk kegiatan administrasi maupun media penunjang pembelajaran.

Dari tiga sekolah di Bandar Lampung yang disambangi Tribunlampung.co.id pada Kamis (17/7/2025), seluruhnya masih memiliki unit Laptop Chromebook bantuan Kemendikbud.

Meskipun tak semua unit ditunjukkan, namun, unit yang berhasil dioperasikan terlihat masih berfungsi dengan baik. Kecepatan internet juga menyesuaikan dengan ketersediaan koneksi jaringan di masing-masing sekolah.

Menariknya, satu sekolah bahkan menyatakan sudah mengetahui informasi terkait permasalahan hukum pengadaan laptop ini. Meski demikian, hal itu tak mengurangi semangat mereka dalam memanfaatkan perangkat tersebut.

Seperti di SMPN 43 Bandar Lampung. Guru penanggung jawab Chromebook, Erdi Susanto, didampingi Wakil Kepala Sekolah bidang Kesiswaan, Mukhtar Supian, mengungkapkan, sekolah mereka menerima 15 unit Chromebook merk Zyrex beserta perangkat Wifi, Harddisk, dan proyektor pada tahun 2022.

"Sampai saat ini semua perangkat masih rutin digunakan dan fungsinya masih normal," ujar Erdi, Kamis.

Ia menambahkan, Laptop Chromebook ini biasanya digunakan guru untuk fasilitas pembelajaran, Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK), ulangan atau ujian, dan kadang juga dipakai siswa untuk belajar kelompok.

"Proses penggunaannya harus masuk akun belajar, bisa punya guru bisa juga punya siswa, dan harus terhubung internet," jelasnya.

Pada awal semester seperti sekarang, Chromebook sering digunakan guru untuk membuat modul belajar atau Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), bahkan ada unit yang dibawa pulang guru. 

"Total di sekolah kami guru ada sekitar 40 orang, jadi mereka bergantian menggunakan laptop itu," tambah Erdi. 

Menurutnya, penggunaan Chromebook ini sangat membantu, terutama bagi para guru.

"Untuk siswa yang menggunakan laptop itu juga bisa kita kontrol, karena untuk membuka situs internet itu ada batasan yang bisa diakses," pungkasnya.

Di tempat terpisah, Kepala SDN 2 Way Halim Permai, Sri Mulyani mengungkapkan, sekolahnya menerima 15 unit Chromebook merk Axioo pada tahun 2021, langsung dari pemerintah pusat.

"Saat ini unitnya masih ada semua, fungsinya alhamdulillah masih baik," kata Sri Mulyani, Kamis.

Ia menyebut, kecepatan internetnya sama saja dengan laptop biasa, menyesuaikan dengan kecepatan internet yang tersedia. Adapun penggunaan Laptop Chromebook disesuaikan kebutuhan, bisa seminggu sekali, lebih, atau bahkan sebulan tiga kali.

Halaman
12
Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved