Wawancara Khusus
Babak Baru Sekolah Rakyat, Eksklusif Bersama Kadissos Lampung Aswarodi
Menteri Sosial, Saifullah Yusuf mengungkap, target awal program Sekolah Rakyat berada di 100 titik lokasi di Indonesia. Satu di antaranya di Lampung.
Penulis: Riyo Pratama | Editor: Noval Andriansyah
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, Bandar Lampung - Pemerintah pusat secara simbolis telah memulai program Sekolah Rakyat untuk tahun ajaran 2025/2026.
Menteri Sosial, Saifullah Yusuf atau Gus Ipul mengungkapkan, target awal program Sekolah Rakyat berada di 100 titik lokasi di Indonesia. Di mana, satu di antaranya berada di Lampung.
Pada 14 Juli 2025, Sekolah Rakyat tahap I telah dimulai di 63 titik strategis yang tersebar di seluruh Indonesia.
Penyebaran ini mencakup berbagai pulau, dengan prioritas pada Pulau Jawa (34 titik), Sumatera (13 titik), dan Sulawesi (8 titik). Beberapa lokasi spesifik yang disebutkan termasuk Sentra Handayani di Jakarta Timur, Sentra Terpadu Pangudi Luhur di Bekasi, dan beberapa lokasi di Jawa Timur.
Lantas, bagaimana dengan penyelenggaraan Sekolah Rakyat di Lampung? Apakah sudah dimulai?
Berikut, wawancara khusus Editor in Chief Tribun Lampung, Ridwan Hardiansyah bersama Kepala Dinas Sosial Lampung, Aswarodi, yang berlangsung di Studio Tribun Lampung, Jumat (18/7/2025) sore.
Apa yang dimaksud dengan Sekolah Rakyat?
Aswarodi: Jadi, Sekolah Rakyat ini adalah sekolah jenjang SD, SMP, dan SMA untuk masyarakat yang masuk kategori miskin atau miskin ekstrem.
Presiden Prabowo Subianto ingin menciptakan kesetaraan pendidikan, di mana baik yang mampu maupun tidak mampu memiliki hak yang sama untuk sekolah. Inilah yang menjadi awal dibentuknya Sekolah Rakyat.
Di Lampung, diusulkan dua titik untuk dibangun Sekolah Rakyat. Pertama di Kota Baru, dan yang kedua di Desa Sulusuban, Kecamatan Anak Tuha, Kabupaten Lampung Tengah.
Kemudian, 15 kabupaten/kota juga diminta oleh Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal untuk mengusulkan lokasi. Alhamdulillah, dari dua usulan tersebut, yang di Kota Baru disetujui dan ada 21 titik. Sementara yang di Sulusuban masih dalam proses.
Sekolah Rakyat ini sangat didukung oleh Pak Gubernur karena IPM (Indeks Pembangunan Manusia) kita masih rendah, dan satu di antara faktor peningkatan IPM adalah pendidikan.
Sekolah Rakyat ini juga diperuntukkan bagi siswa-siswi yang putus sekolah, sehingga keberadaan Sekolah Rakyat menjadi solusi bagi keluarga yang hendak belajar dan telah putus sekolah.
Perlu diketahui sekolah Rakyat ini gratis, tidak menggunakan biaya sama sekali.
Kalau kita lihat konsepnya, Sekolah Rakyat dimunculkan untuk memutus mata rantai kemiskinan melalui pendidikan yang mampu mengubah nasib siswa.
Putar Musik Wajib Bayar? Eksklusif Bersama Yanvaldi Yanuar |
![]() |
---|
Novriwan Jaya Bicara soal Bolo Ngarit untuk Majukan Peternakan di Tulangbawang Barat |
![]() |
---|
Jody Saputra Ingin Mesuji Punya Brand Beras Sendiri |
![]() |
---|
Makanan Bergizi Tak Harus Mahal, Eksklusif Bersama Wakil Ketua DPD PCPI Lampung |
![]() |
---|
UMKM Masih Gratis Pakai QRIS, Eksklusif Bersama KPwBI Lampung Bimo Epyanto |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.