Berita Terkini Nasional

Pengakuan Mengejutkan Ibu Sambung, Bripka Cecep Ternyata Punya Riwayat Jantung

Ternyata, menurut Nurbaiti, Bripka Cecep Saeful Bahri mempunyai riwayat penyakit jantung.

Kolase Ibriza/Tribunnews.com
POLISI MENINGGAL - (Kiri) Nurbaiti, ibu sambung dari Bripka Cecep Saeful Bahri (kanan), satu dari tiga korban tewas saat mengantre makan gratis di perayaan pernikahan anak Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi, saat ditemui di rumah duka, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Sabtu (19/7/2025). Nurbaiti mengungkapkan, Bripka Cecep memiliki riwayat penyakit jantung dan kolesterol. 

Bripka Cecep tercatat sebagai anggota Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Bhabinkamtibmas) Polsek di Polres Garut, Polda Jawa Barat.

Ia memiliki nama lengkap Cecep Saeful Bahri, dan lahir tahun 1986.

Bripka Cecep tutup usia pada umur 39 tahun.

Cecep berpangkat Brigadir Polisi Kepala alias Bripka, yaitu salah satu pangkat dalam golongan Bintara di Kepolisian Republik Indonesia (Polri). 

Pangkat ini berada di atas Brigadir Polisi (Brigpol) dan di bawah Ajun Inspektur Polisi Dua (Aipda). 

Bripka Cecep sudah menikah dengan perempuan bernama Viee Novianti.

Keduanya dikaruniai 3 orang buah hati, dua anak laki-laki dan 1 anak perempuan.

3 korban tewas

Tragedi memilukan terjadi di tengah kemeriahan pesta pernikahan anak Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi (KDM), Maula Akbar putra dan Wakil Bupati Garut Luthfianisa Putri Karlina.

Bripka Cecep Saeful Bahri (39) tewas saat bertugas mengamankan kerumunan warga yang hadir saat antre makan gratis.

Dalam kerumunan warga yang memadati kawasan Pendopo untuk mendapatkan bagian dari makan gratis, terjadi kekacauan yang menyebabkan puluhan orang kehilangan kesadaran.

Berdasarkan laporan dari lokasi, setidaknya 26 orang sempat pingsan akibat desak-desakan, dan tiga di antaranya meninggal dunia, termasuk Bripka Cecep.

Bupati Garut, Abdusy Syakur Amin, turut menyampaikan belasungkawa yang mendalam atas insiden yang menewaskan tiga orang tersebut. Dalam keterangannya kepada media, ia mengungkapkan rasa prihatin dan duka atas peristiwa nahas yang menodai kebahagiaan keluarga besar pemerintahan daerah.

"Saya menyampaikan belasungkawa dan berduka cita, kami sampaikan keprihatinan atas peristiwa ini," kata Syakur kepada awak media di Pendopo, Jumat malam.

Syakur menjelaskan bahwa berdasarkan informasi yang diterima dari Dinas Kesehatan Kabupaten Garut, korban-korban yang jatuh akibat sesak napas dan kehilangan oksigen saat terjebak dalam kerumunan di pintu masuk area makan bersama.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved