Pemerintah Menonaktifkan Data Penerima Bansos Terafiliasi Judol dan Pinjol

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, NTB - Pemerintah menonaktifkan data penerima bantuan sosial ( bansos) diduga karena terafiliasi dengan judi online dan pinjaman online.

Ada banyak data bansos yang dinonaktifkan karena judi online (judol) dan pinjaman online (pinjol).

Di antaranya yang terjadi di Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Ada 14.075 data penerima bansos di Sumbawa dinonaktifkan diduga terafiliasi judi online dan pinjaman online.

Hal ini disampaikan Dinas Sosial melalui Kabid Perlindungan dan Jaminan Sosial (Linjamsos), Dinas Sosial Sumbawa, Syarifah saat dihubungi TribunLombok.com pada Sabtu (26/7/2025).

"Penonaktifan penerima bansos dan dari data BPJS diduga karena judi online dan pinjaman online," katanya.

Selain itu, berdasarkan uraian kriteria penerima bansos yang disampaikan Kementerian Sosial bahwa data yang dihapus adalah penerima yang pekerjaannya tidak sesuai kriteria kemiskinan, serta penghasilan di atas upah minimum rata-rata (UMR). 

“Penerima bansos yang memiliki daya listrik di atas 900 Kwh dan rekening tersebut pernah terafiliasi judol dan pinjol juga dihapus,” sebutnya.

Syarifah menjelaskan meski rekening tersebut dinonaktifkan, masyarakat tetap diberikan kesempatan sanggahan disertai bukti yang jelas. 

"Hanya Kementerian Sosial yang bisa menyetujui penerima bansos layak atau tidak. Kita hanya usulkan," jelas Syarifah.

Ia mengungkapkan kondisi ini merupakan imbas dari perubahan kebijakan pemerintah pusat yang menetapkan penggunaan basis data baru, yakni Data Tunggal Sosial dan Ekonomi Nasional (DTSEN), menggantikan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).

"Kebijakan tersebut tertuang dalam Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 4 Tahun 2025 tentang DTSEN yang diteken Presiden Prabowo," tegasnya.

Baca Juga Kisah Juan Tak Malu Pakai Sepatu Butut Hari Pertama Masuk Sekolah malah Ketiban Rezeki