Berita Terkini Nasional
Kisah Dua Sekolah Dasar Negeri di Jawa Barat, Belajar di Musala hingga Mau Ambruk
Puluhan murid sekolah dasar di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, terpaksa menjalani proses belajar di lantai musala, tanpa meja dan kursi.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, CIANJUR - Puluhan murid sekolah dasar di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, terpaksa menjalani proses belajar di lantai musala, tanpa meja dan kursi.
Situasi ini dialami siswa kelas 2 dan 3 SD Negeri Karyajaya, Desa Sukaratu, Kecamatan Bojongpicung yang mengharuskan mereka belajar bergiliran akibat ketiadaan ruang kelas.
Suasana tak biasa terlihat di ruangan musala yang ada di SD Negeri Karyajaya.
Tempat ibadah itu ramai dengan anak-anak yang tampak duduk di lantai sambil menyimak penjelasan guru yang ada di depan mereka.
Bukannya di dalam kelas dengan kursi dan bangku yang nyaman, tapi mereka harus duduk bersimpuh di lantai musala.
Dan musala menjadi tempat belajar itu sudah berlangsung selama tiga tahun terakhir.
“Murid kelas 3A dan 3B, serta kelas 2A dan 2B, belajarnya di musala secara bergantian setiap minggu,” kata Sutarman, salah satu guru di sekolah tersebut, saat ditemui pada Rabu (30/7/2025).
Ia menjelaskan, saat ini terdapat sembilan rombongan belajar (rombel), sementara ruang kelas yang tersedia hanya tujuh.
“Setiap tahun kami kelebihan rombel, bisa sampai 56 siswa, sehingga tidak memungkinkan untuk di satu kelas-kan. Namun, karena ruang kelas terbatas, terpaksa kami memanfaatkan musala untuk proses belajar-mengajar,” ungkapnya.
Untuk itu, pihak sekolah berharap pemerintah dapat memberikan bantuan untuk pembangunan ruang kelas tambahan, agar para siswa dan guru bisa belajar dan mengajar dengan lebih nyaman.
“Harapannya, ya bisa dibangun dua ruang kelas lagi karena kebetulan masih ada lahan kosong di sekolah,” imbuh Sutarman.
Nyaris Ambruk
Kondisi berbeda terjadi di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 5 Ciawi, Kecamatan Karangnunggal, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat.
Bangunan kelas yang ada di sekolah tersebut dalam kondisi sangat memprihatinkan dan rawan ambruk.
Atap ruangan yang sudah lapuk terpaksa ditopang dengan bambu. Hal itu dilakukan demi menjaga keselamatan para siswa selama proses belajar mengajar.
Bunuh Wanita Hamil, Muh Jibril Dituntut 20 Tahun Penjara |
![]() |
---|
Polisi Tangkap Pria yang Tikam Korban hingga Tewas Gegara Tatapan Mata |
![]() |
---|
Perangkat Desa Minta Maaf Setelah Viral Pamer Mobil Rekannya meski Bergaji Rp 2 Juta |
![]() |
---|
Pernyataan Keras Cucu Bung Hatta pada Presiden Prabowo dan Gibran |
![]() |
---|
Kades Wardi Sutandi Tanggapi Santai Ancaman Gubernur Dedi Mulyadi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.