Berita Terkini Nasional
'Bajing Loncat' Lempar Dongkrat Curian Berujung Tewasnya Lansia
'Bajing loncat' inisial BI (36) ditangkap polisi setelah menyebabkan kematian seorang lansia berinisial P (65).
Tribunlampung.co.id, Jakarta - 'Bajing loncat' inisial BI (36) ditangkap polisi setelah menyebabkan kematian seorang lansia berinisial P (65).
Korban tewas setelah tertimpa dongkrak yang dilempar pelaku.
Peristiwa terjadi di bawah Jembatan Akses Marunda, Cilincing, Jakarta Utara, Kamis (31/7/2025) pukul 20.00 WIB, tepat di samping rumah susun (rusun) Cilincing, lokasi yang dikenal padat dan minim pengawasan.
Korban diketahui sedang berjalan kaki, mencari daun randu untuk pengobatan tradisional, ketika dongkrak curian dari atas jembatan menghantam tubuhnya.
“Informasi dari anaknya, korban sedang melintas lagi mencari obat daun randu, tiba-tiba dari atas jembatan kejatuhan dongkrak,” ujar Panit 1 Reskrim Polsek Cilincing, Ipda Restu Setiawan, dikutip Minggu (3/8/2025).
Korban sempat dilarikan ke rumah sakit, namun nyawanya tak tertolong. Ia dinyatakan meninggal dunia sekitar pukul 02.25 WIB.
Dongkrak Curian yang Membunuh
Pelaku berinisial BI (36), seorang bajing loncat yang tengah beraksi di atas Jembatan Akses Marunda, diduga melempar dongkrak dari sebuah mobil kontainer yang sedang melintas.
Dongkrak tersebut jatuh ke bawah jembatan dan mengenai korban secara fatal.
“Kami amankan di rusun di bawah kolong sekitar 500 meter dari TKP,” ungkap Restu.
BI berhasil diamankan aparat di kawasan rusun tak jauh dari lokasi kejadian, masih di hari yang sama. Polisi kini memproses hukum terhadap BI atas tindakan yang menyebabkan kematian tersebut.
Meski tidak ada indikasi niat membunuh, tindakan melempar benda berat dari ketinggian dinilai sebagai kelalaian fatal yang berujung hilangnya nyawa.
Titik Buta Keamanan Kota
Kasus ini membuka kembali perbincangan soal lemahnya pengawasan terhadap bajing loncat—pelaku kriminal jalanan yang kerap beraksi di atas truk dan jembatan.
Namun kali ini, bukan sopir atau pemilik barang yang jadi korban, melainkan warga sipil yang tak tahu-menahu.
Tragedi ini menyoroti ancaman tak terlihat dari atas kepala warga kota, terutama di kawasan padat seperti Cilincing.
Jembatan yang seharusnya menjadi akses logistik, justru menjadi titik rawan kematian.
Minimnya penerangan, pengawasan, dan patroli di area tersebut membuat pelaku bebas beraksi, bahkan dengan konsekuensi fatal.
Baca juga: Dongkrak Maut Bajing Loncat: Lansia Tewas di Bawah Jembatan Marunda
(Tribunlampung.co.id/Tribunnews.com)
pencuri
Ayah Brigadir Esco Minta Menantunya Dihukum Berat, Briptu Rizka Siapkan Langkah |
![]() |
---|
Pria Jadi Tersangka Kematian Pacarnya di Pantai, Radiet: Saya Tidak Membunuh! |
![]() |
---|
Sikap Menkeu Purbaya Soal Cukai Rokok Dapat Dukungan Penuh, Menekankan Keseimbangan |
![]() |
---|
Pria Habisi Kekasih Baru Mantan Pacarnya Gara-gara Emosi Ditantang, Korban Lebih Muda |
![]() |
---|
Ucapan Wahyudin Anggota DPRD yang Ingin Rampok Uang Negara Disebut Pelanggaran Berat |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.