Polisi Bangka Belitung Kerja Sampingan jadi Badut, Bripka Rian Tampil Gratis di Panti Asuhan

“Acara anak itu kan ada orangtua juga yang mendampingi, jadi pesan-pesan literasi tentang berkendara, efek merokok dan lainnya juga disampaikan,” kata Rian, yang kini telah berhenti merokok.

Dengan tubuh gempalnya, ia tampil percaya diri. Kostum dan riasan selalu disiapkan dalam box plastik yang ia bawa dengan motor.

Di lokasi acara, ia berganti kostum dan merias wajah hanya dalam waktu sepuluh menit.

“Alhamdulillah semua memberi dukungan, termasuk orangtua juga. Kadang dari anggota polisi sendiri ada yang minta saya mengisi acara ulang tahun anaknya,” ungkap Rian.

Bahkan putra sulungnya yang berumur 10 tahun kerap ikut serta menemaninya.

Istri dan keluarganya pun mendukung sepenuhnya.

Rian juga berharap kegiatan ini menjadi ladang ibadah, apalagi Rian dan istri telah mendaftarkan diri untuk berhaji.

“Masa tunggu haji sampai 2051, mudah-mudahan lancar, kalau ada tambahan dari badut Alhamdulillah, kalau tidak tetap disyukuri,” ucapnya.

Herlia Andita, seorang aktivis di Pangkalpinang menjadi saksi bagaimana sosok Rian kerap tampil rendah hati.

“Saya minta beliau hadir sebagai badut, karena acara sosial bagaimana supaya gratis, beliau setuju,” ujar Herlia, yang pernah mengundangnya tampil di acara sunatan anak disabilitas.

Menurut Herlia, banyak orang baru tahu bahwa Rian adalah polisi.

“Setelah lama bergaul, kenal sama keluarganya baru tahu kalau polisi. Beliau ini orangnya rendah hati, sampai sekarang banyak anggota klub tak tahu beliau polisi,” tambahnya.

Senyum anak-anak adalah kebahagiaan tertinggi bagi Rian.

Dan lewat kostum badut serta sulap-sulapnya, ia terus menebar tawa dan harapan.

(kompas.com)