Wawancara Khusus
Jody Saputra Ingin Mesuji Punya Brand Beras Sendiri
Kabupaten Mesuji memiliki banyak potensi yang bisa mendatangkan pendapatan asli daerah (PAD), mulai dari pertanian hingga wisata.
Penulis: Riyo Pratama | Editor: Daniel Tri Hardanto
Tribunlampung.co.id, Mesuji - Kabupaten Mesuji memiliki banyak potensi yang bisa mendatangkan pendapatan asli daerah (PAD), mulai dari pertanian hingga wisata.
Di sisi lain, banyak harapan yang disampaikan masyarakat agar Mesuji lebih baik lagi ke depannya.
Semuanya diungkapkan Ketua DPRD Mesuji Jodi Safutra dalam wawancara eksklusif bersama Tribun Lampung, Senin (4/8/2025).
Pasca-dilantik, seperti apa tantangan yang dirasakan?
Iya, berbicara tantangan tentu ini terkait harapan masyarakat. Hasil dari reses turun ke dapil Mesuji, masyarakat sangat membutuhkan perbaikan infrastruktur jalan. Dan itu selalu ditunggu-tunggu setiap tahunnya, karena jika jalan bagus, perputaran perekonomian akan lebih baik.
Jika kita lihat, Anda ini cukup muda dan menjabat sebagai Ketua DPRD. Apakah usia memengaruhi suatu jabatan? Apakah ada masalah?
Sebenarnya ini merupakan periode kedua saya menjabat. Pada periode sebelumnya, saya dilantik sebagai anggota DPRD termuda saat itu --usia saya 25 tahun. Dan di periode ini, ternyata saya juga masih yang termuda dari 30 anggota DPRD lainnya.
Berbicara tantangan, tentu sedikit menantang, karena harus menjalin komunikasi dengan para anggota DPRD lain yang lebih senior, terlebih keputusan legislatif bersifat kolektif kolegial. Ya, mungkin itu tantangannya. Tapi kita tetap menjalankan tugas. Secara global, banyak sekarang politisi dan kepala daerah di Indonesia yang diisi oleh para milenial.
Terdapat sejumlah program yang ditawarkan bupati, dalam hal ini eksekutif. Bagaimana legislatif melihat program bupati baru, khususnya di sektor infrastruktur, kesehatan, pendidikan, dan lainnya?
Kalau kami melihat program bupati pasca-dilantik kurang lebih enam bulan lalu, sangat baik ya, karena memang visi-misi bupati ini soal infrastruktur jalan.
Dalam satu momen rapat paripurna bersama DPRD, beliau mengatakan dalam 2 tahun jalan akan mulus dan merata. Tentu kami di DPRD sangat mendukung, mengingat ini yang menjadi harapan masyarakat.
Jalan yang menjadi tanggung jawab Kabupaten Mesuji ada 511 kilometer, dan dari jumlah itu yang masuk kategori baik belum 30 persen. Kami akan dukung penuh, karena ini jadi harapan masyarakat.
Mesuji memiliki potensi di bidang pertanian. Berdasarkan data BPS, produksi padi tahun 2024 Kabupaten Mesuji mencapai 271 ribu ton dan berada di urutan kelima penyumbang padi di Lampung. Sejauh ini, bagaimana melihat kondisi pertanian di sini?
Kalau kita melihat lokasi persawahan di Kabupaten Mesuji cukup luas, mayoritas masyarakat bertani di sawah. Maka yang harus ditingkatkan petani sebenarnya adalah dari sisi SDM-nya, karena akan percuma alat pertanian diperbanyak namun SDM tidak ditingkatkan, hasilnya tidak akan lebih baik.
Tapi ketika SDM dibimbing dulu, baru alat menyusul, saya yakin hasilnya akan jauh lebih baik. Karena Mesuji ini dari 7 kecamatan, 3 di antaranya bisa dijadikan lumbung pangan.
Gubernur Lampung punya target 3,5 juta ton hasil produksi padi. Mesuji hampir 800 ribu ton. Bagaimana peran Mesuji untuk mewujudkan target itu?
Jadi, seperti yang sudah kita bahas tadi, Mesuji merupakan kabupaten urutan kelima penyumbang hasil pertanian. Dengan adanya peningkatan target, tentu kami di kabupaten akan meningkatkan produksi dan sangat mendukung program Pak Gubernur. Maka perlu bimbingan khusus ke petani di sini, karena penghasil padi terbesar tapi gabah masih banyak dibawa ke luar Mesuji.
Kami selalu sampaikan ke masyarakat bahwa Mesuji harus punya brand tersendiri, khususnya beras. Dengan adanya brand beras tersendiri ini, akan menambah penghasilan bagi para petani.
Harga gabah lebih mahal, kualitas hasilnya pun lebih bagus karena punya brand sendiri, dan itu perlu hilirisasi.
Selain pertanian, apa saja potensi yang ada di Mesuji?
Ada di bidang perkebunan, seperti sawit, karet, dan potensi pariwisata yang perlu digali lagi. Walaupun saat ini wisata belum menjadi urgensi, tapi perlu diangkat. Di sini ada beberapa potensi wisata, salah satunya Sungai Mesuji, karena belum banyak yang tahu kalau Mesuji ini daerah perbatasan antara Provinsi Lampung dan Sumatera Selatan.
Banyak kegiatan di sungai itu, seperti saat merayakan HUT Mesuji kita ada lomba perahu dayung dan lomba perahu hias yang disebut wisata bahari. Itu dilakukan tiap tahun. Festival tahunan itu sangat ramai, bahkan banyak masyarakat dari Sumsel yang menyaksikan. Kita berharap masyarakat bisa memperkenalkan wisata Mesuji lewat media sosial supaya lebih banyak lagi yang berkunjung.
Bagaimana kabupaten mewujudkan program nasional dan seperti apa realisasinya, seperti Koperasi Merah Putih?
Kita selalu mengikuti apa yang menjadi program pusat dan provinsi. Seperti Koperasi Merah Putih, di sini alhamdulillah sudah terbentuk semua di 105 desa.
Apa target DPRD ke depan?
Sebelum berbicara target, perlu saya sampaikan soal inpres efisiensi yang dampaknya luar biasa, banyak program yang tidak bisa dijalankan. Maka tantangannya adalah bagaimana eksekutif dan legislatif mencari inovasi dalam peningkatan PAD tanpa bergantung dari APBD.
Salah satu cara meningkatkan PAD adalah dengan lancarnya perekonomian. Untuk menunjang perekonomian, maka jalan harus mulus. Perlu saling kolaborasi antara seluruh elemen.
(Tribunlampung.co.id/Riyo Pratama)
Putar Musik Wajib Bayar? Eksklusif Bersama Yanvaldi Yanuar |
![]() |
---|
Novriwan Jaya Bicara soal Bolo Ngarit untuk Majukan Peternakan di Tulangbawang Barat |
![]() |
---|
Makanan Bergizi Tak Harus Mahal, Eksklusif Bersama Wakil Ketua DPD PCPI Lampung |
![]() |
---|
UMKM Masih Gratis Pakai QRIS, Eksklusif Bersama KPwBI Lampung Bimo Epyanto |
![]() |
---|
Bincang dengan Ketum dan Sekum Kormi Lampung, Olahraga Jangan Dibatasi Usia |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.