Berita Terkini Nasional

Gegara Saling Bertatap Mata, Pemuda di Aceh Tikam Korban hingga Tewas

Bermula saling tatapan mata, dua pemuda cekcok hingga berujung penikaman hingga tewas.

Editor: taryono
TribunGayo.com/Asnawi Luwi
KRONOLOGI PENIKAMAN - Sepupu korban, Reza (16) didampingi Guntur (19), Selasa (19/8/2025) menjelaskan kronologi versi mereka terkait kasus penikaman yang menewaskan Nanda Pratama (20) seorang pemuda asal Desa Pulonas, Kecamatan Babussalam, Kabupaten Aceh Tenggara, pada Senin (18/8/2025) malam. 

Tribunlampung.co.id, Acah - Bermula saling tatapan mata, dua pemuda cekcok hingga berujung penikaman hingga tewas.

Pelaku pelaku berinisial ME (26), warga Desa Mbatu Bulan II, Kecamatan Babussalam, Aceh Tenggara, sedangkan korban bernama Nanda Pratama (20),  asal Desa Pulonas, Kecamatan Babussalam, Kabupaten Aceh Tenggara.

Peristiwa terjadi dalam Stadion Haji Syahadat Kutacane, Aceh Tenggara, untuk menyaksikan acara festival yang menampilkan artis Paul LIDA asal Gayo, pada Senin (18/8/2025) pukul 21.59 WIB.

Awal terjadi perselisihan ketika antara pelaku dan korban berjalan dari arah berlawanan di dalam Stadion Haji Syahadat Kutacane tersebut.

Mereka saling menatap antara pelaku dan korban sehingga terjadi lah "selisih paham".

Menurut cerita sepupu korban, Reza (16) kepada TribunGayo.com, Selasa (19/8/2025), mengungkapkan, kronologi awalnya, korban yang merupakan sepupunya itu berjalan, di dalam Stadion itu.

Lalu, tiba-tiba seorang pemuda (pelaku) penikaman menatap ke arah korban. 

Kemudian, kata Reza, korban menegur pelaku dan sempat menempeleng pelaku. 

“Hampir terjadi cek-cok keduanya. Lalu, dia berupaya melerainya. Kemudian, keduanya berpisah. Kami sedang asyik menonton, dia terkejut melihat Nanda Pratama sudah dikerumuni warga. Lalu, dia menghampirinya dan melihat korban sudah bersimbah darah. Lalu, dia bersama temannya memegang korban yang sudah bersimbah darah”, jelas Reza lagi.

Hal senada diungkapkan teman korban, Guntur (19) warga Pajak Inpres Lama Kutacane, Kecamatan Babussalam, Aceh Tenggara.

Disebutkan, dia tak tahu pasti saat korban ditikam pelaku. Namun, dia melihat pelaku berkelahi dengan korban. 

Menurut pengakuan Guntur, dia membantu korban dan sempat terkena pukulan bertubi-tubi dari pelaku. 

Kemudian, pelaku melarikan diri dan dia hendak mengejarnya. Tapi karena korban menggenggam erat tangan Guntur sambil mengatakan kepadanya kalau “korban terkena tikaman dari pelaku”.

Lalu dia, menghempaskan genggaman tangan korban yang sudah lemas akibat pendarahan hebat dan dia pergi untuk meminta bantuan kepada keluarga korban. 

Saat itu, mereka membawa lari korban ke RSU Nurul Hasanah Kutacane diantara keramaian masyarakat yang sedang menyaksikan penampilan artis pada acara festival di Stadion Haji Syahadat Kutacane. 

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved