Jasad Pasutri yang Ditemukan di Atas Tumpukan Batu Ternyata Korban Dukun Ibin

Terbongkar kasus penemuan jasad pasutri di atas tumpukan batu di dekat jembatan Kali Rambut, ternyata korban pembunuhan dukun gadungan.

Dokumentasi Tribunlampung.co.id
PASUTRI TEWAS: Foto ilustrasi, garis polisi. Terbongkar kasus penemuan jasad pasangan suami istri alias pasutri di atas tumpukan batu di dekat jembatan Kali Rambut, ternyata korban pembunuhan dukun gadungan. Jasad pasutri yang diketahui bernama Muhammad Rosikhi (37) dan istri bernama Nur Azizah Turokhmah (34), warga Desa Datar, Kecamatan Warungpring, ditemukan warga di atas pecahan batu di dekat jembatan Kali Rambut, Desa Mereng, Kecamatan Warungpring, Kabupaten Pemalang pada Minggu (10/8/2025). 

Menurut Johan, korban sudah memberikan uang sebesar  Rp2,5 juta kepada tersangka. Ini berdasarkan penuturan dari tersangka.

Kendati begitu, pihaknya menyakini uang yang diberikan oleh korban lebih dari angka tersebut. Sebab, korban berulang kali menagih kepada tersangka untuk segera memenuhi janjinya bisa menggandakan uang.

"Karena terus ditagih, korban akhirnya diberikan kopi dicampur sianida tersebut," terangnya.

Kesaksian Korban Selamat

Cerita korban selamat dari kebejatan dukun gadungan bermodus menggandakan uang, Ibin, lolos dari maut usai mengajak tukar gelas kopi.

Ternyata, dalam kopi yang disuguhkan, dukun asal Kabupaten Tegal itu telah mencampurkan racun sianida. Hal tersebut yang membuat dukun Ibin enggan menukar gelasnya ketika korban mengajak tukar.

Lantaran dukun Ibin enggan tukar gelas, korban yang diketahui berinisial AE merasa curiga, hingga berujung perkelahian keduanya. Kopi yang disuguhkan dukun Ibin tersebut disebutnya sebagai syarat ritual.

"Ya kejadian dengan korban AE ini sudah setahun lalu, dia menolak kopi dari tersangka (Ibin) saat ritual. Bahkan, korban AE ini mengajak tukar gelas tapi tersangka tidak mau," papar Kasatreskrim Polres Pemalang AKP Johan Widodo di Mapolda Jateng, Kota Semarang, Rabu (20/8/2025).

Korban yang menolak tawaran tersangka untuk meminum kopi beracun tersebut berujung perkelahian.

Menurut Johan, korban dari awal sudah curiga atas modus dari tersangka karena janjinya menggadakan uang tak kunjung terlaksana.

Sebaliknya, tersangka mengajak ritual terakhir dengan minum kopi di tempat sepi dan waktu dini hari.

Korban, saat ritual, lantas meminta kepada tersangka untuk tukar gelas tetapi tersangka tidak mau. Atas penolakan itu, kecurigaan korban bertambah yang berujung korban naik pitam. 

Antara korban dan tersangka lantas berduel yang berujung tersangka kalah.

Berhubung kalah, tersangka ambil langkah seribu ke arah jalan raya. Namun, korban tak terima lantas mengejarnya.

Ketika dikejar oleh korban itulah tersangka alami kecelakaan hingga kaki kirinya tergilas ban truk.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jateng
Tags
jasad
dukun
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved