Guru Arogan di Pesawaran

Polisi Turun Tangan Tindaklanjuti Kasus Guru Arogan di Pesawaran

Polres Pesawaran menegaskan telah menindaklanjuti laporan terkait video viral guru arogan terhadap murid di Pesawaran.

Penulis: Oky Indra Jaya | Editor: Reny Fitriani
Tribunlampung.co.id/Oky Indra Jaya
KASUS GURU AROGAN - Kapolres Pesawaran AKBP Heri Sulistyo Nugroho. Polisi turun tangan tindaklanjuti kasus guru arogan di Pesawaran, Senin (25/8/2025). 

Tribunlampung.co.id, Pesawaran - Polres Pesawaran menegaskan telah menindaklanjuti laporan terkait video viral seorang guru yang diduga melakukan intimidasi dan bersikap arogan terhadap murid saat upacara bendera di salah satu SD di Kecamatan Kedondong.

Kapolres Pesawaran AKBP Heri Sulistyo Nugroho mengatakan, sejak pertama kali menerima informasi, anggotanya langsung turun ke lokasi untuk memastikan kebenaran peristiwa. 

Polisi juga berkoordinasi dengan pihak sekolah, Dinas Pendidikan, dan keluarga guru bersangkutan.

H ramai diperbincangkan di media sosial setelah terekam kamera masuk ke barisan upacara di SDN 9 Kedondong.

Saat itu mengeluarkan ancaman kepada murid. 

Aksi itu membuat sejumlah siswa ketakutan bahkan menangis.

Akhirnya kasus ini dilaporkan ke Inspektorat dan Polsek setempat.

Sebelum diangkat menjadi CPNS melalui jalur K2, ia diketahui berstatus sebagai guru honorer di Pesawaran.

Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Pesawaran Pradana Utama mengatakan, H merupakan guru mata pelajaran pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan (PJOK). 

Wanita berusia 54 tahun itu sudah lama mengabdi sebagai guru, dan masa pengabdiannya tinggal beberapa tahun lagi.

“Sejak laporan masuk, anggota kami langsung terjun ke lapangan. Kami memastikan kebenaran informasi, berkomunikasi dengan pihak sekolah dan dinas terkait, serta keluarga guru yang bersangkutan,” ujar Heri kepada Tribun Lampung, Senin (24/8/2025).

Heri menambahkan, penanganan terhadap guru tersebut kini ditindaklanjuti oleh Dinas Pendidikan bersama instansi terkait. 

Sementara Polres melalui Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) rutin melakukan sosialisasi di sekolah-sekolah terkait hak anak dan perlindungan terhadap perempuan dan anak.

“Unit PPA kami terus melakukan sosialisasi secara intens di sekolah-sekolah. Setiap upacara bendera juga dimanfaatkan untuk mengingatkan pentingnya perlindungan anak,” jelasnya.

Kapolres juga mengimbau masyarakat agar bijak menyikapi informasi yang beredar di media sosial, tidak langsung menjustifikasi atau menyebarkan hal negatif yang bisa memperkeruh suasana.

“Kami mengajak semua pihak menjaga situasi tetap kondusif. Kepolisian akan memaksimalkan upaya mitigasi dan pencegahan agar kejadian serupa tidak berulang,” tegas Heri.

(Tribunlampung.co.id/ Oky Indrajaya)

Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved